Matapapua – Sorong : Belasan Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Sorong melakukan aksi diluar pagar kampus dengan meneriakkan penolakan atas pengukuhan Muhammad Ali sebagai rektor Universitas Muhammadiyah Sorong menggantikan Hermanto Suaib kurang lebih sebulan yang lalu, aksi inipun terjadi setelah Muhammad Ali dilantik dimana mahasiswa melakukan aksi pemalangan dengan tuntutan serupa.
Dalam orasi yang dilakukan belasan mahasiswa ini meminta agar memperpanjang periodesasi jabatan Rektor sebelumnya Hermanto Suaib karena dinilai berhasil membawa kemajuan bagi Universitas Muhammadiyah Sorong.
” Jangan halang-halangi kami untuk menyampaikan aspirasi, karena ini negara hukum, kampus ini merupakan wadah untuk membina calon-calon negarawan yang siap melanjutkan estafet bangsa” teriak seorang Orator.
Sementara itu, Anggota DPD RI, Sanusi Rahaningmas yang datang ke kampus menyaksikan pembukaan pagar kampus agar dapat kembali beroperasi menyayangkan sikap mahasiswa yang ternyata tidak memahami aturan, dikatakan Sanusi, UMS bukan merupakan lembaga pendidikan baru dan kecil, karena telah melahirkan banyak alinni berkualitas, sehingga sikap mahasiswa yang demo menghalang-halangi dibukanya kampus merupakan bentuk perbuatan yang tidak pantas dilakukan mahasiswa, apalagi jika aksi yang dilakukan ditunggangi oleh kepentingan segelintir orang tertentu yang tidak ingin adanya rektor baru di Universitas Muhammadiyah Sorong.
” Mahasiswa ini harus pemahi aturan, ini rektor yang sah secara hukum, suka tidak suka, SK dan pelantikan sudah dilakukan, kita harus pahami itu, jangan hanya karena satu dua orang merugikan mahasiswa yang lainnya” tegas Sanusi Rahaningmas yang juga mengkritik oknum mengatas namakan alumni UMS membuat onar di kampus, Rabu (20/5).
Tercatat selama 35 hari kampus Universitas Muhammadiyah Sorong tidak melakukan aktivitas, kendati karena adanya wabah COVID-19 sehingga proses perkuliahan dilakukan secara daring (online, red) juga dikarenakan blokade sejumlah oknum mahasiswa yang menolak pergantian Rektor dari Hermanto Suaib kepada Muhammad Ali berdasarkan keputusan Majelis Dikti PP Muhammadiyah.
Discussion about this post