Matapapua – Tambrauw : Pernyataan Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga, Ade A. Lewerissa, S.Sos bahwa rumah guru yang tidak layak dihuni di SDN Bikar merupakan rumah yang sejak lama tidak lagi ditempati para guru karena saat ini pihaknya sudah dan sedang membangun dua rumah guru. Pernyataan ini dibantah oleh guru yang masih tinggal dan menetap di rumah yang sudah tidak layak dihuni.
Elias Lilipori, Guru SDN Bikar yang masih tinggal di rumah guru tersebut mengaku, pernyataan Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga tersebut tidak benar karena sampai saat ini rumah guru yang tidak layak di huni masih ditempati dan pengakuan Kepala Dinas Pendidikan terkait pembangunan dua rumah guru sama sekali tidak ada ang dibangun di SDN Bikar.
Disebutkan, di SDN Bikar ada dua rumah guru yang memang kondisinya sangat memprihatinkan dan masih ada guru yang menepati rumah tersebut dari masa jabatan kepala sekolah sebelumnya hingga saat ini.
Menurutnya, pengakuan Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga terkait pembangunan dua buah rumah guru di SDN Bikar adalah tidak benar karena sampai saat ini pembangunan yang dimaksud tidak ada di SDN Bikar. Kemudian rumah yang saat ini ditempati merupakan rumah swadaya masyarakat yang sudah lama dibangun, karena sebagian guru tidak ada tempat tinggal maka rumah tersebut ditingali oleh para guru.
“Kita sudah tinggal di rumah itu dari masa jabatan kepala sekolah sebelumnya Pak Lukas kalau tidak salah 2013 atau 2012. Rumah yang satunya itu dulu Pak Reimas yang tempati, hanya karena Pak Reimas sudah jadi kepala sekolah sehingga dia tinggal di rumah kepala sekolah, akhirnya Pak Zul yang masuk dan tinggal di rumah tersebut hingga saat ini,” akunya kepada via telepon seluler, Kamis (17/12).
Selain itu, Zulhaeri Ishak, S.Pd, Guru SDN Bikar mengaku, dirinya tinggal di rumah guru tersebut sejak Tahun 2016 hingga saat ini. Menurutnya, kondisi rumah yang ditempatinta sangat memprihatinkan karena berdinding papan yang sudah mulai termakan rayap, berlantai tanah dan tanpa plafon.
“Rumah saya itu yang ada gambar dan tulisan di dinding dan kalau tidak salah saya tinggal di situ dari tahun 2016 sampai sekarang,” akunya kepada media ini via telepon, Kamis (17/12).
Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kabupaten Tambrauw saat dimintai keterangan terkait persoalan ini tidak ada tanggapan hingga berita ini dinaikan.
Discussion about this post