MataPapua, Sorong Selatan : Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Sorong Selatan, Papua Barat Daya, menyatakan komitmennya untuk mendukung Program Guru Penggerak (PGP) yang diinisiasi oleh Balai Guru Penggerak (BGP) Papua Barat. Program ini menjadi salah satu agenda nasional yang bertujuan mencetak guru-guru pemimpin pembelajaran, sekaligus menghadirkan pendidikan berkualitas di daerah-daerah khusus.
Kepala Dinas Pendidikan Sorong Selatan, Hengki Gogoba, mengapresiasi program ini dan melihatnya sebagai peluang besar bagi guru-guru di Sorong Selatan untuk meningkatkan kualitas diri. “Program ini sangat baik karena menjadi kesempatan bagi guru di seluruh Sorong Selatan agar bisa lebih dini menyiapkan diri,” ujar Hengki saat acara Pembelajaran Tatap Muka (PTM) ke-4 PGP Angkatan 10, yang berlangsung di Gedung Rektorat Universitas Werisar, Teminabuan, pada 20-24 Oktober 2024.
Hengki menekankan pentingnya mengangkat isu-isu lokal yang masih banyak dihadapi oleh masyarakat adat di Sorong Selatan. “Masih banyak yang belum bisa membaca. Melalui program guru penggerak, saya berharap isu-isu ini bisa diangkat agar pendidikan lebih menyentuh kebutuhan masyarakat,” tambahnya.
Sementara itu, Kepala Balai Guru Penggerak Papua Barat, Tuning Supriyadi, menyampaikan bahwa program ini merupakan “maha karya” dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) yang mendapat prioritas di seluruh Indonesia. “Program ini bertujuan agar bisa mencetak guru yang punya kemampuan dalam mengelola proses belajar di kelas dan menjadi pemimpin masa depan,” kata Tuning.
Ia juga menekankan bahwa menjadi pemimpin tidak selalu berarti menjadi kepala sekolah, tetapi bisa dengan mengelola kelas secara efektif dan inovatif. “Di Sorong Selatan, tenaga pendidik bisa punya peluang besar untuk bergabung dalam program Kemdikbud ini dan menjadi guru penggerak,” tambahnya.
Acara PTM ke-4 ini juga menjadi momen “panen hasil belajar” bagi 20 Calon Guru Penggerak (CGP) yang telah menjalani proses pendidikan intensif selama empat bulan. Nevita Ariani, M.Pd., selaku perwakilan panitia CGP Angkatan 10 dari Sorong Selatan, menyampaikan bahwa program Guru Penggerak bertujuan mencetak pemimpin pembelajaran yang berfokus pada murid. “Kami berharap para CGP dapat membawa perubahan positif di dunia pendidikan dengan menjadi pemimpin-pemimpin pendidikan di masa depan,” ungkapnya.
Dengan dukungan penuh dari Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Sorong Selatan, program Guru Penggerak diharapkan dapat menjadi tonggak perubahan pendidikan di Papua Barat Daya, khususnya di Sorong Selatan. Para guru penggerak diharapkan tidak hanya menjadi tenaga pendidik, tetapi juga inspirator bagi masyarakat.