MataPapua,Sorong – Wakil Ketua Dewan Adat Ambel Woren Suku Maya Kabupaten Raja Ampat, Amedin Ansan berikan dukungan program transmigrasi lokal yang saat ini sedang diprogramkan oleh pemerintah Republik Indonesia.
Menurut Amedin Ansan, program transmigrasi lokal mempunyai potensi besar membantu pemerataan penduduk di Papua, terutama di wilayah-wilayah yang hingga kini masih sepi penduduk.
“Banyaknya wilayah di Papua yang saat ini masih sepi penduduk adalah kenyataan. Dengan adanya program transmigrasi lokal menjadi solusi keseimbangan penduduk suatu daerah,” bebernya di salah satu cafe di Kota Sorong, Jumat (15/11/2024).
kendati demikian ia menekankan pentingnya mempertimbangkan dampak program tersebut terhadap hak-hak adat masyarakat lokal.
“Pelaksanaan transmigrasi lokal harus dilakukan dengan memperhatikan perlindungan tanah ulayat dan pelestarian budaya suku-suku asli Papua, termasuk Suku Maya. Program ini tidak boleh mengancam identitas dan keberlanjutan warisan adat yang menjadi kekayaan khas Papua,” tegasnya.
Amedin berharap program transmigrasi lokal dapat memberikan manfaat ekonomi nyata bagi masyarakat lokal maupun nusantara.
“Hal ini hanya bisa tercapai jika disertai dengan langkah pemberdayaan masyarakat asli agar mereka tidak termarjinalkan di tengah perkembangan wilayah,” ungkap Amedin.
Kekhawatiran Konflik Sosial
Meski mendukung, Amedin mengungkapkan kekhawatirannya terhadap potensi konflik sosial yang bisa dipicu akibat perbedaan budaya antara penduduk asli dan warga nusantara.
Dirinya berharap perlunya upaya pemerintah daerah memberikan pemahaman lebih kepada masyarakat mengenai tujuan dan mekanisme program transmigrasi.
“Banyak masyarakat di Papua Barat Daya saat ini belum mendapatkan penjelasan yang baik terkait program tersebut. Sosialisasi komprehensif sangat dibutuhkan untuk menghindari miskomunikasi dan tantangan di lapangan,” pungkasnya.
Amedin juga meminta kepada pemerintah agar Dewan Adat dan tokoh masyarakat dilibatkan secara aktif dalam setiap tahap perencanaan hingga pelaksanaan program transmigrasi lokal. Selain itu, kemitraan yang adil antara penduduk asli dan pendatang harus menjadi prioritas utama.
“Dengan keterlibatan semua pihak, saya yakin program ini bisa berjalan dengan lancar, memberikan manfaat nyata, dan tetap menjaga nilai-nilai adat serta budaya lokal,” tutupnya.