Matapapua – Sorong : Saat ini minyak kelapa sawit merupakan minyak nabati berkelanjutan terbesar di dunia. Indonesia sebagai negara terbesar penghasil minyak kelapa sawit terus berupaya mendorong agar sawit memenuhi kebutuhan global. Sementara itu, tuntutan global terkait permintaan minyak sawit berkelanjutan ditangkap positif sebagian produsen kelapa sawit nasional, seperti yang dilakukan oleh Grup ANJ.
PT Permata Putera Mandiri (PPM) dan PT Putera Manunggal Perkasa (PMP), anak usaha PT Austindo Nusantara Jaya Tbk. (ANJ), baru-baru ini mendapatkan sertifikasi dari Roundtable on Sustainable Palm Oil (RSPO) sebagai bentuk pemenuhan persyaratan terhadap sawit berkelanjutan dan bertanggung jawab. Penilaian sertifikasi tersebut dilakukan oleh PT Mutuagung Lestari, lembaga terakreditasi RSPO. Sertifikat atas pemenuhan Prinsip dan Kriteria RSPO tersebut dikeluarkan pada tanggal 23 Desember 2021 dan berlaku selama lima tahun, Senin (10/1).
Seperti diketahui ANJ telah menjadi anggota RSPO sejak Februari 2007 dan sertifikasi untuk mill PMP dan PPM sebagai pemasok menjadi anak usaha kelapa sawit ke-5 dari ANJ yang disertifikasi oleh RSPO. Pencapaian ini menunjukkan komitmen ANJ dalam melakukan tata kelola kelapa sawit yang berkelanjutan dengan mengutamakan pengembangan lingkungan yang bertanggung jawab dan mendukung program pemerintah yang berkelanjutan.
Ruang lingkup dari sertifikasi RSPO ini adalah untuk satu unit pabrik kelapa sawit PMP dan empat perkebunan yang dikelola oleh PMP dan PPM. Dua perkebunan yang dikelola oleh PMP, Kebun Kasuari dengan total area seluas 4,629.41 Ha dan Kebun Cenderawasih seluas 6,670.95 Ha dengan total 11,300.36 Ha (sudah termasuk alokasi kebun plasma) terletak di Distrik Aifat Selatan dan Kais, Kabupaten Maybrat dan Sorong Selatan. Sedangkan, perkebunan yang dikelola oleh PPM, yaitu Kebun Gaina seluas 2,769.44 Ha Distrik Kais, Kabupaten Sorong Selatan, serta kebun Metamani seluas 6,298.12 Ha dengan total 9,067.56 Ha (sudah termasuk alokasi kebun plasma) yang terletak di Distrik Metamani, Kabupaten Sorong Selatan.
Pada tahun 2020 dan 2021, PPM telah menghasilkan Tandan Buah Segar (TBS) masing-masing sebanyak 23.964 MT dan 42.452 MT, sedangkan PMP telah menghasilkan TBS masing-masing sebanyak 40.620 MT dan 62.938 MT. Selain itu, minyak kelapa sawit dan minyak inti sawit yang telah dihasilkan pada tahun 2021 adalah 22.152 MT dan 1.080 MT, hasil tersebut meningkat dari tahun 2020 dengan jumlah masing-masing sebesar 8.879 MT dan 363 MT.
“Pada umumnya minyak sawit bersertifikasi RSPO kami menggunakan metode Mass Balance. Namun, saat ini mill PMP yang menggunakan metode Identity Preserved (IP) sebagai model rantai pasok dimana seluruh TBS tersertifikasi 100%,” ujar Geetha Govindan, Wakil Direktur Utama ANJ.
Geetha mengatakan bahwa ANJ telah menjadi perusahaan perkebunan kelapa sawit yang berkelanjutan lantaran memperoleh sertifikasi minyak sawit berkelanjutan, baik dari RSPO, ISPO dan ISCC. Untuk sertifikasi ISPO, Grup ANJ telah mendapatkan sertifikat untuk ke empat anak perusahaannya, yaitu PT Austindo Nusantara Jaya Agri Siais (ANJAS) dan PT Sahabat Mewah dan Makmur (SMM), PT Austindo Nusantara Jaya Agri Binanga (ANJA), dan PT Kayung Agro Lestari (KAL). Sedangkan sertifikasi ISPO untuk PMP, saat ini masih dalam proses untuk penyerahan sertifikasi hasil dari audit.
“Dalam kegiatan operasional kami, kami senantiasa mematuhi semua peraturan perundang-undangan yang berlaku. Komitmen kami terhadap keberlanjutan melampaui kepatuhan terhadap peraturan. Kami memiliki target untuk mensertifikasi semua program plasma dan kemitraan di bawah naungan perkebunan kami paling lambat pada akhir tahun 2025. Kami juga berkomitmen terhadap dimensi baru sertifikasi kelapa sawit berkelanjutan, dengan memperluas jangkauan sertifikasi ke para petani mandiri yang memasok TBS ke perusahaan kami. ANJ mendorong dan memfasilitasi petani mandiri untuk juga dapat memperoleh sertifikasi kelapa sawit berkelanjutan,” tambah Geetha.
Kemitraan perusahaan dan petani menjadi salah satu jawaban untuk menekan deforestasi dan memastikan pengelolaan ramah lingkungan berstandar internasional oleh petani kelapa sawit di Indonesia. Sebagai perusahaan kelapa sawit, komitmen keberlanjutan ANJ juga berlaku bagi seluruh pemasok yang melibatkan sejumlah pihak eksternal, sebagian besar di antaranya merupakan petani dan koperasi swadaya.
Oleh karena itu, untuk meningkatkan kapasitas organisasi, ANJ mendukung pembentukan koperasi agar para petani mampu meningkatkan kapasitas manajemen dan keuangan mereka, serta memberikan pelatihan mengenai pengelolaan perkebunan terbaik yang memperhatikan aspek lingkungan, sosial, legalitas, ketenagakerjaan, kesehatan dan keselamatan kerja dan aspek keberlanjutan lainnya. Selain itu, sebagai bagian dari misi perusahaan untuk mempromosikan praktik berkelanjutan dalam agribisnis, ANJ berinvestasi pada petani kecil untuk memastikan bahwa mereka dapat memenuhi persyaratan sertifikasi RSPO serta persyaratan ketertelusuran.
Sampai dengan akhir Desember 2021, dua anak perusahaan ANJ, KAL dan SMM telah melakukan pembinaan kepada lebih dari 1.700 petani plasma dan kemitraan dengan luas lahan lebih dari 3.000 Ha. Selain itu, sampai dengan akhir tahun 2021, tujuh mitra koperasi petani kelapa sawit Grup ANJ telah menjadi petani bersertifikat RSPO.
Discussion about this post