Update COVID-19 di 3 April, ODP Bertambah Menjadi 49

IMG 20200403 155657

IMG 20200403 155657

Matapapua – Aimas : Jumlah orang dalam pemantauan (ODP) di Kabupaten Sorong kian hari terus merangkak naik ke angka 49 dari sehari sebelumya 40 menjadi 49 hingga Jumat (3/4), jumlah ini diantaranya masih baru menjalani pemantauan 9, dan yang sudah dalam proses pemantauan 40.

Juru Bicara Tim Satgas Penangulangan COVID-19 Agus Wabia mengatakan, berdasarkan data yang disampaikan oleh petugas di Puskesmas kepada Tim Satgas Penangulangan COVID-19 Kabuapaten Sorong, jumlah ODP di Kabupaten Ini meningkat dari 40 dihari kamis (1/4) menjadi 49 pada hari Jum’at, jumlah ini jika dirincikan, yakni 5 orang dari distrik Aimas dan 4 dari distrik Mayamuk, selama pemantauan dari tanggal 16 Maret sudah 5 orang yang sudah dinyatakan sehat total, sesuai dari data lapangan yang di berikan oleh pihak puskesmas.

” Kalau kita bandingkan dengan peningkatan kemarin bertambah 9 orang dalam pemantauan jadi sekarang itu totalnya 49, hari ini ada 5 orang masuk dalam pemantauan 14 hari itu di distrik Aimas dan 4 dari distrik Mayamuk, data ini sesuai dengan yang di dapat dari lapangan” kata Agus Wabia.

Ketua Tim Satgas Penangulangan COVID-19, Mohammad Said Noer, mengatakan, terkait dengan masyarakat luar yang datang ke Kabupaten tidak bisa dicegah atau dihalangi begitu saja, dikarenakan aktivitas warga ini juga mempunyai kebutuhan-kebutuhan yang ada di Kabupaten Sorong.

” kita tidak bisa menahan mobilisasi orang dari luar Kabuapaten, tidak bisa kendalikan begitu saja , karena mobilisasi ini terjadi karena ada kebutuhan-kebutuhan mereka yang ada di Kabupaten sehingga mereka harus tetap datang, tetapi kita akan terus tetap mengecek dan mengawasi orang luar yang masuk ke Kabupaten demi menjaga keamanan dan penyebaran Coronavirus di Kabupaten” kata Said Noer.

Berdasarkan data catatan, ODP yang datang sebagian besar merupakan mahasiswa yang berasal dari Kabupaten Sorong yang sedang menempuh study diluar daerah karena adanya libur yang disebabkan oleh pandemi COVID-19.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Leave a comment