Matapapua - Aimas, Kabupaten Sorong : Upaya untuk meningkatkan kualitas pangan lokal diataranya dengan menggelar lomba cipta menu tingkat Kabupaten Sorong, dengan tujuan dapat membuat menghasilkan produk lokal yang nikmat untuk disajikan bagi keluarga, lomba ini dilaksanakan di aula Kantor dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Sorong, Kamis (09/06/2022).
Upaya pemenuhan kebutuhan pangan masyarakat perlu dicari solusinya sebagaimana di amanatkan dalam undang-undang 18 Tahun 2022 tentang pangan, menekankan bahwa pangan merupakan kebutuhan dasar manusia yang paling utama dan pemenuhan pangan merupakan hak asasi setiap masyarakat konsumsi pangan yang kurang berdampak tidak baik bagi kesehatan dan perkembangan tubuh manusia.
Staf Ahli Bupati Bidang Pembangunan Dr. Marcus Karath, M.Si. mengatakan penganeka ragaman dan konsumsi pangan merupakan salah satu upaya yang terus dilakukan untuk menghasilkan sumber daya manusia yang berkualitas yaitu melalui pola konsumsi pangan masyarakat menjadi lebih beragam, baik jenis pangan sumber karbohidrat, protein, vitamin dan juga mineral.
" Konsumsi pangan yang berkualitas dapat diwujudkan apabila konsumsi makan sehari-hari dilakukan secara tepat mengandung gizi lengkap, sesuai dengan kebutuhan tubuh dengan jumlah yang berimbang antar kelompok pangan, berdasarkan cita rasa daya cerna dan kemampuan daya beli masyarakat sehingga konsumsi pangan yang berkualitas diharapkan dapat mengatasi permasalahan gizi di masyarakat" kata Marcus Karath.
Lanjutnya, salah satu masalah pemenuhan gizi saat ini menjadi perhatian pemerintah adalah stunting yaitu kondisi gagal tumbuh pada anak akibat kekurangan gizi kronis, sehingga anak terlalu pendek pada usianya, stunting disebabkan oleh faktor multidimensi dan tidak hanya oleh faktor gizi buruk yang dialami ibu hamil maupun anak balita namun juga terhadap remaja putri yang merupakan calon ibu masa mendatang.
" Salah satu upaya untuk mensosialisasikan menu pangan yang beragam bergizi seimbang dan aman (B2SA) sesuai amanat peraturan presiden nomor 22 Tahun 2009 tentang kebijakan percepatan penganeka ragaman konsumsi pangan berbasis sumber daya lokal maka dilaksanakan melalui Lomba Cipta Menu (LCM) seperti yang dilaksanakan saat ini melalui lomba ini diharapkan dapat menerapkan kemandirian pangan lokal dan pelestarian sumber daya alam dengan memanfaatkan hasil potensi alam Daerah seperti, jagung, singkong, ubi jalar, pisang sukun dan lain-lain yang tersebar di seluruh distrik dengan proses pengolahan menjadi bahan pangan fungsional yang mengandung berbagai nutrisi dan mampu meningkatkan kualitas konsumsi agar anak tidak mengalami kekurangan gini" jelas Marcus Karath.
Marcus menambahkan untuk memotivasikan masyarakat agar mampu mengkonsumsi makanan sesuai pola pangan maka secara khusus dengan memberikan harapan kepada tim penggerak PKK Kabupaten Sorong di setiap kampung serta organisasi-organisasi wanita yang ada untuk berperan serta dalam masyarakat.
" Pentingnya konsumsi pangan yang beragam bergizi seimbang dan aman (B2SA) yang mengutamakan sumber daya pangan lokal pada seluruh Masyarakat khususnya ibu-ibu rumah tangga, hal ini karena ibu-ibu rumah tangga lah yang setiap hari menyediakan menu makan bagi anggota keluarganya untuk itu pemanfaatan lahan pekarangan sebagai sumber pangan dengan gizi yang potensinya cukup besar perlu terus digalakkan dan dioptimalkan, dengan harapan kepada para kepala distrik dan seluruh OPD Pemda Kabupaten Sorong dan pihak-pihak terkait dengan pengelolaan ketahanan pangan di Kabupaten Sorong dan berkaitan dengan produksi, marilah kita menjadi masyarakat yang mandiri dan berdaulat pangan dengan berbasis pangan lokal dengan memberdayakan sumber daya yang kita miliki" ucapnya.
Sementara itu kepala dinas ketahanan pangan Kabupaten Sorong Ir Maritje Wattimena saat ditemui awak media mengatakan lomba cipta menu beragam, bergizi seimbang dan aman ini dengan tujuan agar ibu-ibu sebagai penyedia menu bagi keluarga dapat berkreasi dengan pangan yang tersedia di wilayahnya spesifikasi lokasi.
" Sasarannya pangan kita yakni lokal, seperti non beras dan non terigu. Sehingga bagaimana dapat menyediakan pangan yang bergizi seimbang dan aman untuk dikonsumsi. Jadi jangan cuman menyediakan pangan yang asal kenyang, tetapi bagaimana mengandung gizi untuk keluarga sehingga untuk anak-anak kita mendapatkan asupan gizi yang seimbang, sehingga anak bisa berkembang dengan baik dan mempersiapkan sumber daya manusia yang handal bagi pembangunan di Kabupaten Sorong" ujar Maritje Wattimena.
Untuk seluruh wilayah Kabupaten Sorong belum mencakup pemenuhan pangan beragam bergizi, seperti karbohidrat vitamin di wilayah Kabupaten Sorong. Dengan adanya lomba inidl dapat melihat dan meningkatkannya.
" Kita berharap peran dari ibu PKK distrik untuk meningkatkan pengolahan pangan untuk di konsumsi, untuk itu ibu-ibu di distrik dengan berharap bahwa lomba cipta menu sehat ini bukan hanya sebatas untuk lomba saja, tapi bagaimana mereka bisa mengimplementasikan itu dalam kehidupan sehari-hari" bebernya.
Ia melanjutkan setiap distrik mempunyai potensi yang berbeda-beda terkait dengan pangan yang ada, salah satunya potensi sagu, potensi keladi ada petatas dan sebagainya.
" Sagu, umbi-umbian yaitu sumber karbohidrat selain nasi, ikan, tinggal bagaimana mengembangkan potensi lokal yang ada di situ, baik itu sagu, keladi, petatas, singkong yang jelas pemenuhan gizi beragam seimbang dan aman itu terpenuhi" jelasnya.
Peserta berasal dari 24 distrik dengan jumlah 28 kelompok, dan berdasarkan penilaian dewan juri, juara 1 dari Distrik Aimas, juara 2 Mayamuk, dan juara 3 dari Salawati.