Sosialisasi Pengeboran STE-15, SKK Migas-Pertamina EP Sangatta Field Terapkan Physical Distancing dan Protokol Kesehatan

IMG 20200424 WA0002

IMG 20200424 WA0002

Matapapua -Sangatta, Kutai Timur : Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) melalui kontraktor kontrak kerja sama (KKKS) hulu migas Pertamina EP Asset 5 Sangatta Field (PEP Sangatta) menggelar sosialiasi pengeboran sumur STE-15 pada Selasa (7/4). Sosialisasi dilaksanakan dengan menerapkan protokol kesehatan dan physical distancing sesuai anjuran pemerintah. Peserta sosialisasi yang hadir sejumlah 50 orang. Bertempat di kantor Desa Sangatta Selatan, setiap peserta wajib mengikuti beberapa tahapan sebelum memasuki aula kantor desa.

Tahapan pertama yang dilaksanakan adalah memastikan setiap peserta sosialisasi merupakan warga sekitar lokasi pengeboran yang bukan orang dalam pemantauan (ODP) dan tidak memiliki riwayat perjalanan dari wilayah red zone dan atau kontak dengan pasien positif COVID-19. Seleksi tahap pertama dilaksanakan Pemerintah Desa Sangatta Selatan. Perangkat Desa secara langsung mengawasi orang-orang yang memasuki aula pertemuan.

Tahapan selanjutnya, sebelum memasuki ruang sosialisasi peserta wajib cuci tangan pada fasilitas cuci tangan yang disediakan PEP Sangatta. Satu fasilitas cuci tangan; tandon air, wastafel, dan sabun; ditempatkan di depan gedung pertemuan. Air bersih disediakan PDAM Kabupaten Kutai Timur.

Selanjutnya, anak perusahaan PT Pertamina (Persero) tersebut membagikan masker kain kepada seluruh peserta sosialisasi. Setiap orang yang memasuki aula pertemuan dan selama kegiatan sosialisasi wajib menggunakan masker. Apabila masker tidak dikenakan, maka yang bersangkutan tidak diperkenankan mengikuti sosialisasi.

Sebelum memasuki aula, peserta wajib diukur suhu badannya menggunakan thermogun. Menurut petugas kesehatan PEP Sangatta, pengukuran suhu badan peserta sosialisasi merupakan tahap screening untuk melihat apakah peserta dalam keadaan sakit atau sehat.

“Apabila suhu badan di atas atau sama dengan 37,5 derajat celcius, peserta kami minta untuk pulang dan beristirahat. Ada kemungkinan orang ini sedang tidak sehat,” ujarnya.

Di dalam gedung, posisi duduk peserta sosialiasi diatur jaraknya. Pengaturan jarak tempat duduk sudah sesuai dengan arahan pemerintah, yang bertujuan mengurangi potensi penyebaran virus. Jarak tempat duduk yang renggang tidak mengurangi efektivitas sosialisasi.

Manjemen PEP Sangatta yang hadir dalam kegiatan sosialisasi adalah Sangatta Legal & Relation Assistant Manager Rio Ostaryo. Rio mengungkapkan bahwa pengeboran STE-15 sejauh ini masih sesuai jadwal. Menurut Rio, persiapan pengeboran di tengah pandemi butuh usaha ekstra. PEP Sangatta harus menjamin setiap kegiatan menerapkan aspek keselamatan dan meminimalkan penyebaran virus COVID-19.

“Kita (Pertamina, red.) berkewajiban untuk menjaga ketersediaan energi di Republik Indonesia di tengah pandemi,” Ujar Rio.

Kepala Desa Sangatta Selatan Bernardus Parembang menjelaskan bahwa sosilisasi harus dilaksanakan. Menurut Bernardus, sosialisasi bertujuan agar masyarakat terinformasikan dengan jelas perihal kegiatan pengeboran dan tidak ada isu-isu yang tidak benar berkembang di masyarakat.

“Kami juga pastikan yang ikut rapat tidak berpotensi menularkan atau tertular virus,” tambah Bernardus.

Kegiatan pengeboran sumur STE-15 akan dilaksanakan pada bulan Agustus 2020. PEP Sangatta memprediksikan sumur ini mampu memproduksi minyak mentah sebesar 200 barrel oil per day (bopd).

PEP Sangatta Field merupakan salah satu lapangan penghasil minyak dan gas (migas) yang beroperasi di bawah pengawasan Pertamina EP Asset 5 (PEP Asset 5). PEP Sangatta mengupayakan kebutuhan energi nasional dari wilayah Kutai Timur, Kutai Kartanegara, dan Samarinda, Kalimantan Timur. Angka produksi PEP Sangatta menyumbang angka produksi PEP Asset 5 sebesar 10,4% untuk minyak mentah dan 12,9% untuk gas bumi. Data Sistem Operasi Terpadu (SOT) SKK Migas akhir Maret 2020 year-to-date, menunjukkan angka produksi minyak mentah PEP Asset 5 mencapai 18.744 bopd dari target 18.413 bopd, atau realisasi sebesar 101,8%. Sedangkan angka produksi gas bumi berkisar pada 17,5 million standard cubic feet per day (mmscfd) dari target 14,3 mmscfd, atau realisasi sebesar 122,6%.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Leave a comment