Matapapua-Maybrat: Terdapat 518 peserta utusan dari 259 Kampung yang tersebar di Kabupaten Maybrat Provinsi Papua Barat. Masing-masing Kampung mengutus Dua orang mengikuti pelatihan Sistem Keuangan Desa (Siskeudes) untuk mempermudah para kepala Kampung dalam percepatan pencairan dan pengelolaan dana kampung secara baik dan benar. Kegiatan ini diselenggarakan di sebuah hotel Kota Sorong, dibuka secara resmi oleh Bupati Maybrat melalui Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Kampung, Adam Antoh, Kamis (4/8/2022)
Direktur Jenderal Bina Pemerintahan Desa Kementerian Dalam Negeri, Yusharto Huntoyungo mengungkapkan bahwa pelatihan tersebut sangat penting untuk mempercepat pencairan dana dan pengelolaan anggaran tepat sasaran untuk melaksanakan program kerja guna mencapai kebutuhan masyarakat.
“Kita sekarang dituntut dengan zaman digital. Oleh karena itu kepala kampung harus menguasai komputer. Sebab semua penggunaan anggaran dana kampung menggunakan aplikasi dan bukan lagi manual seperti zaman dulu,” ungkap Yusharto.
Dirinya menjelaskan bahwa perolehan dana kampung di seluruh Indonesia sangat variasi tergantung jumlah penduduk. Dirinya mengungkapkan bahwa dana kampung terbesar di Provinsi Papua Barat terdapat di Kabupaten Maybrat karena memiliki jumlah penduduk yang sangat banyak.
“Dana Kampung ini bervariasi tidak sama. Tergantung saja dari jumlah penduduk di suatu Kabupaten. Nah di Papua Barat Kabupaten Maybrat yang mendapat dana Kampung terbesar karena jumlah penduduk sangat banyak,” jelasnya
Ditambahkannya, Kabupaten Maybrat memperoleh dana kampung hampir mencapai Rp 184 Miliar. Oleh karena itu diharapkan untuk dapat mengoptimalkan dana tersebut untuk kebutuhan masyarakat sesuai dengan prosedur dan juknis yang berlaku.
“Karena dana ini sangat besar, jadi harus digunakan secara benar sesuai dengan juknis yang telah ditetapkan sehingga masyarakat dapat merasakan dana kampung tersebut,” harapnya.
Sementara itu, kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Kampung Kabupaten Maybrat, Adam Antoh menilai bahwa bahwa pelatihan tersebut sangat bermanfaat untuk meningkatkan pemahaman dan ketrampilan perangkat desa dalam pengelolaan dana desa menggunakan aplikasi sehingga tidak menimbulkan penyalahgunaan anggaran.
“Karena SDM belum siap, maka harus dilakukan pelatihan supaya pengelolaan dana kampung tidak salah. Karena dana kampung sangat besar. Nah dengan adanya aplikasi seperti ini, kan mempermudah pengelolaan,” ungkap Antoh.
Dirinya berharap setelah pelatihan ini, semua perangkat kampung dapat memahami aplikasi tersebut secara baik sehingga membantu penyelenggaraan Pemerintahan kampung secara baik untuk kesejahteraan masyarakat.
Lebih jauh ketua DPRD Kabupaten Maybrat, Ferdinando Solosa mengapresiasi pelatihan tersebut. Dirinya menjelaskan bahwa mengingat APBD tidak cukup untuk pelatihan tersebut, maka biaya diserap dari masing-masing Kampung sebesar Rp 42.000.000 untuk melancarkan kegiatan tersebut terdiri dari Tiga jenis kegiatan diantaranya pelatihan Siskeudes, kewirausahaan dan pelatihan kader teknik.
“Penyerapan Rp 42.000.000 juta ini sudah tepat justru masih kurang lagi. Karena ini sangat bermanfaat bagi perangkat Kampung itu sendiri. Dan saya harap jangan ada multi tafsir oleh pihak lain bahwa dari Dinas tersebut melakukan pemotongan dana Kampung. Itu tidak benar,” tutur Nando.
Dirinya berharap agar kedepan, pemerintah daerah harus menyiapkan dana untuk pelatihan serupa karena sangat membawa dampak baik untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat karena telah memiliki SDM yang profesional dalam pengelolaan dana Kampung.
“Jadi tahun 2023 sampai tahun selanjutnya, pemerintah harus perhatikan perangkat kampung untuk melakukan kegiatan serupa dan kegiatan lainnya lagi sehingga menambah pemahaman SDM di Kabupaten Maybrat. Karena ini sangat penting,” harapnya.
Kegiatan ini dilaksanakan sejak tanggal 4 hingga 7 Agustus 2022 dengan menghabiskan Tiga jenis pelatihan agar peserta benar-benar memahami pelatihan yang diterima.
Discussion about this post