Matapapua – Sorong : Kawasan perbukitan yang mulai dijamah oleh berbagai kepentingan masyarakat Kota
Sorong cukup memprihatinkan, pasalnya jika musim panas tiba kawasan perbukitan di Kota Sorong ini rentan dengan kejadian kebakaran sehingga tidak heran kejadian ini menambah beban polusi di Sorong, begitupula disaat musim penghujan tiba, musibah
longsor kerap menghantui masyarakat, sehingga untuk mencegah terjadinya rentetan musibah ini, Dinas Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup Kota Sorong menggelar aksi menanam kembali areal gundul.
Kepala Dinas PPLH Kota Sorong, Julian Kelly Kambu mengatakan, gerakan menanam kembali ini merupakan upaya mengajak warga untuk bersama-sama melihat persoalan mutu lingkungan yang mulai mengalami penurunan, terutama dikawasan perbukitan yang
langsung terhubung dengan daerah aliran sungai remu, langkah yang diambil bersama Komunitas Yamakar juga berbagai pemangku kepentingan menunjukkan i’tikad baik untuk diwariskan kepada anak dan cucu dimasa mendatang.
“Kembali kami lakukan gerakan bersama untuk melihat kawasan kritis, daerah aliran sungai remu yang sudah sangat kritis, dan yang kritis ini dapat kita selamatkan
sehingga dapat dimanfaatkan bagi anak-cucu masa depan, air bersih, udara bersih untuk masa depan, dengan sejumlah pemangku kepentingan dan komunitas Yamakar menggelar aksi menanam kembali diareal gundul kota Sorong” kata Julian Kelly Kambu, Jum’at (26/7).
Walikota Sorong, Lambertus Jitmau melalui Asisten III Setda Kota Sorong, Rudy Laku mengatakan, sejumlah kasus lingkungan telah melanda kota Sorong disebabkan karena minimnya kesadaran masyarakat, seperti pembukaan hutan dengan cara yang tidak bijak,
galian C, masih adanya warga yang membuang sampah disembarang tempat termasuk disungai, hal ini perlu adanya upaya membuka kesadaran warga, juga diiringi dengan usaha seperti menanam pohon, melakukan aksi bersih-bersih atau kegiatan lainnya.
“Permasalahan lingkungan hidup di Kota Sorong sudah cukup banyak, yakni terbentuknya lahan kritis, membuka lahan perkebunan dengan membakar hutan, galian C yang mengakibatkan endapan pada drainase, juga permasalahan lainnya, harapannya ada perubahan paradigma pola pikir warga untuk bersama-sama menjaga lingkungan dari kerusakan” kata Rudi Laku.
Kegiatan penanaman kembali areal gundul dikawasan puncak atau perbukitan Sorong dilakukan secara berkelanjutan, dimana untuk aksi penanaman di areal gundul dipersiapkan tanaman sebanyak 1.500 bibit tanaman, dan sebelumnya telah menanam 1 hektare bersama-sama berbagai pemangku kepeintingan.
Discussion about this post