Matapapua – Tarakan : Pendidikan menjadi salah satu jembatan menuju kesuksesan, oleh karena itu PT Pertamina EP Asset 5 Tarakan Field memberikan perhatian lebih. Setelah sukses membina Sekolah Tapal Batas yang berada di Sebatik Kabupaten Nunukan, PT Pertamina EP (PEP) Tarakan Field mulai melakukan ekspansi program Corporate Social Reponsibility (CSR) di wilayah terluar, terdepan dan tertinggal (3T). Yaitu di Sekolah Adat Punan Semeriot, yang berada di Desa Ujang RT 003 Kecamatan Sekatak Kabupaten Bulungan Kalimantan Utara.
Letaknya yang tergolong masih pedalaman karena berada di hulu sungai Bulusu membuat lokasi ini sulit dijangkau, dibutuhkan waktu sekitar 8 jam dari Tarakan, 4 jam perjalanan menuju ke Sekatak, dilanjutkan dengan menggunakan perahu ketinting selama 4 jam untuk bisa sampai di Semeriot. Namun demi misi pendidikan yang lebih baik, perwakilan PEP Tarakan Field berupaya keras dan akhirnya mampu menjangkau lokasi tersebut,Senin (13/4).
Sekolah Adat Punan Semeriot belum memiliki saran dan prasarana penunjang pendidikan yang layak, karena belum memiliki bangunan yang permanen untuk kegiatan belajar mengajar, apalagi listrik dan jaringan telekomunikasi, belum ada sama sekali. Untuk mendapatkan sumber energi listrik sebagai pendukung aktivitas pendidikan, menggunakan mesin genset sebagai sumber penerangan.
Sekolah ini didirikan oleh relawan pendidikan yang peduli dengan anak bangsa, yaitu Sri Tiawati pada 12 Desember 2015, dan diresmikan oleh pemerintah daerah setahun kemudian. Menurut penuturanya wanita yang lebih akrab disana Sukhet ini, pertemuan pertamanya dengan anak-anak Semeriot berawal saat dari kegiatan pemetaan wilayah adat yang dirinya lakukan di daerah tersebut.
“Pada saat itu saya merasa prihatin karena anak-anak disana tidak ada yang bisa membaca dan menulis apalagi menempuh pendidikan secara formal,” terangnya, belum lama ini.
Konsep pendidikan yang dilakukan oleh Sukhet berbasis alam dan kearifan lokal, selain pelajaran pokok membaca dan menulis, anak-anak juga dikenalkan dengan alam sekitar yang menjadi tempat tinggal mereka. Jumlah murid cukup lumayan, yaitu 105 anak, namun yang rutin hadir hanya 20 anak saja karena sebagian besar ikut orang tua berladang.
Pada bulan Februari lalu, rombongan PEP Tarakan Field berkesempatan melihat kegiatan belajar mengajar di sini, yang pada waktu itu kedatangan mereka disambut oleh Gading selaku tetua masyarakat setempat dan diberikan kesempatan untuk bermalam di rumahnya.
“Kegiatan kita selama di sini di rumah bapak Gading karena memang belum ada ruangan khusus untuk belajar mengajar, dalam kesempatan ini kita juga memberikan bantuan berupa buku pelajaran, ensiklopedia anak-anak, dan pakaian. Tidak hanya itu, rombongan juga mengajarkan anak-anak di Sekolah Adat Punan Semeriot membaca, menulis hingga bercerita. Kegiatan ini sebagai salah satu bentuk kontribusi PT. Pertamina EP Asset 5 Tarakan Field dalam bidang pendidikan. Dari hasil kunjungan tersebut, Sekolah Adat Punan Sameriot masuk kategori wilayah 3T, karena lokasinya yang remote dan sulit/parah dari yang dibayangkan,” terang Anton Humala Doloksaribu, Tarakan Legal & Relation Assistant Manager.
Sebagai orang yang dituakan di Semeriot, Gading sangat berharap adanya bantuan pemerintah maupun pihak ketiga lainya, pada sekolah ini sebagai satu-satunya sarana pendidikan agar generasi penerus di desanya bisa memiliki wawasan lebih luas, tanpa harus meninggalkan identitas budaya dam kearifan lokal Semeriot.
“Kita juga mau desa kami lebih maju, anak-anak bisa sekolah hingga ke jenjang yang lebih tinggi. Supaya kelak mereka bisa membangun desa ini lebih baik lagi,” ucapnya.
“Kedepan rencananya tidak hanya bantuan di bidang pendidikan, kita juga berencana menyasar bidang kesehatan berupa pengecekan kesehatan/pengobatan gratis karena memang sarana kesehatan disana masih minim. Tak hanya itu, pembangunan rumah singgah menjadi prioritas kita kedepan, rencana tersebut akan lebih ringan apabila adanya kerjasama dengan stakeholder disana, dan tentunya dengan memperhatikan wabah pandemi covid-19 serta perkembangan harga minyak dunia yang saat ini sedang rendah,” tambah Anton.
Perhatian yang diberikan PEP Tarakan Field membantu Sekolah Adat Punan Semeriot adalah untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat setempat melalui pendidikan, selain itu juga diharapkan sekolah adat yang mampu mencerdaskan generasi penerus bangsa, khususnya anak-anak yang berada di pedalaman Kalimantan tanpa menghilangkan identitas budaya setempat.
Discussion about this post