Merauke, Matapapua.com – Pemerintah Kabupaten Merauke, Provinsi Papua Selatan langsung tanggap keluhan gagal panen petani di kawasan sentral produksi pangan agar tetap eksis dan semangat produksi.
Bupati Merauke Romanus Mbaraka di Merauke, Sabtu (4/5), mengatakan bahwa khusus untuk petani yang gagal panen akan diteliti oleh Kepala Dinas Pertanian bersama stafnya secara teknis untuk ditetapkan sebagai gagal panen.
Lalu, kata Bupati Romanus, untuk angsurannya melalui kredit usaha rakyat (KUR) di BRI sudah disepakati bersama BRI untuk Rescheduling atau memperpanjang masa waktu kredit karena KUR itu hanya dua kali angsuran.
“Hal ini agar dapat diketahui oleh para petani supaya melakukan komunikasi dengan aparatur Kampung,” ujarnya
Dikatakan bahwa hal kedua yang disepakati adalah para petani yang gagal panen bisa mencari pinjaman apakah itu di RMU atau di siapapun setelah itu disetor angsurannya. Dan setelah angsuran disetor bisa kredit kembali untuk mengola gadu sekalian sehingga angsuran dapat dikembalikan.
Dikatakan bahwa dua cara ini ditempuh oleh pemerintahan daerah agar petani tetap eksis dalam mengelola pertanian dan terutama untuk menyongsong gadu.
“Karena sesuai laporan prakiraan BMKG akan terjadi panas tinggi. Tahun ini diramalkan panas lebih tinggi dari tahun-tahun kemarin,” ungkap Bupati.
Sebab itu, petani diminta mempersiapkan dengan baik musim tanam kedua. Selain itu, petani tidak menjual beras seluruhnya atau hasil produksi gabah jangan dijual semua harus diatur baik sesuai kebutuhan.
“Sebab banyak negara yang tadinya ekspor hasil pertanian sekarang sudah tidak lagi. Mereka tahan atau tutup ekspor untuk jadikan cadangan pangan mereka mengantisipasi mines pangan pada musim panas tahun ini,” tambah Bupati.
Discussion about this post