Badan urusan logistik (Bulog) Sorong bersama dengan pemerintah provinsi Papua Barat Daya menyerahkan beras bantuan pangan kepada keluarga penerima manfaat (KPM) di wilayah Papua Barat Daya yang secara simbolis dilakukan di Pendopo Alun-Alun Aimas Kabupaten Sorong.
Penjabat gubernur Musa’ad mengatakan program beras bantuan pangan merupakan program pemerintah pusat yang sudah berjalan dari tahun ketahunnya, yang diberikan kepada KPM yang sudah di tetapkan.
“Penyerahan bantuan beras dari pemerintah kepada kelompok sasaran yang sudah di tetapkan, ini merupakan program keberlanjutan dari tahun 2023 hingga sekarang 2024” kata Gubernur.
Lebih lanjut gubernur menjelaskan, gejolak harga untuk sejumlah komoditas di pasar terutama pangan atau sembako merupakan hal yang wajar.
“Ini sebenarnya hal yang biasa. Kalau harga itu stabil terus tidak bagus, kalau harga itu turun juga tidak bagus, jadi harga harus naik turun sesuai dengan dinamikanya. Kalau begitu artinya perekonomian kita sedang bertumbuh,” jelas Musa’ad.
Sementara itu, Kepala Bulog Cabang Sorong Sri Ariandina menyebutkan, bantuan pangan tersebut merupakan penugasan dari Presiden Republik Indonesia Joko Widodo kepada Badan Pangan Nasional (BPN) dan Perum Bulog untuk menyalurkan kepada 22.004.007 KPM di seluruh Indonesia.
“Data KPM ini, bersumber dari data P3KE yaitu Data Pensasaran Percepatan Penghapusan Kemiskinan Ekstrim yang diperoleh oleh Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan,” kata Sri.
Lebih lanjut dirinya menjelaskan, setiap KPM akan menerima 10 kilogram beras selama 6 bulan alokasi, yaitu alokasi bulan Januari-Juni 2024. Penyalurannya dibagi dua tahap yakni Tahap I untuk penyaluran bulan Januari-Maret, sedangkan Tahap II untuk penyaluran bulan April-Juni.
“Untuk itu, setiap tahapan penyaluran kami harus menyediakan beras sebanyak 788.120 kilogram x 3 bulan = 2.364.360 kilogram atau 2.364,36 ton beras. Sedangkan 6 bulan = 4.728,72 ton beras,” tutupnya.
