Minim Perhatian Pemda, Sanggar Nani Bili Jalan Sendiri.

IMG 20210517 WA0009

IMG 20210517 WA0009

Matapapua – Sorong : Berbicara soal sanggar, Kota Sorong Provinsi Papua Barat memiliki sejumlah sanggar seni dengan ciri khas masing-masing. Begitu juga dengan sanggar Seni Nani Bili yang sudah berdiri sejak 1978 ini sudah banyak menghadirkan potensi-potensi buaya.

Hal ini diungkapkan Mersy Jeklin Riry, S.Pd, Sekretaris Sanggar Seni Nani Bili. Menurutnya Sanggar Seni Nani Bili sudah berdiri sejak 1978. Artinya sanggar ini sudah berusia matang jika dilihat dari sisi usia. Sanggar ini merupakan salah satu sanggar yang masih terus eksis di Kota Sorong hingga saat ini.

Disebutkan, eksistensi sanggar ini lebih mengedepankan dan menghadirkan kembali potensi-potensi budaya.

“Setiap seni tari, seni lukis, seni kerajinan, seni peran selalu mengedepankan budaya lokal sehingga budaya itu tetap eksis terus di tengah perkembangan zaman,” jelasnya kepada media ini di kediamannya, Sabtu (15/5).

Ternyata dibalik kerja keras Sanggar Seni Nani Bili untuk mempertahankan eksistensi hingga saat ini, sedikit pun tidak ada perhatian dari pemerintah daerah. Mereka harus berjuang sendiri untuk menghidupi sanggarnya.

Disebutkan, pemerintah provinsi dan pusat justru lebih memberikan perhatian dan peka terhadap eksistensi sanggar. Ini menunjukkan bahwa kesadaran akan eksistensi sanggar dalam upaya mempertahankan dan melestarikan budaya lokal belum dijemput secara baik oleh pemangku kepentingan khususnya yang ada di daerah.

“Kita memang sudah terdaftar di Kesbangpol Kota Sorong sebagai sanggar resmi namun perhatian berupa bantuan belum pernah ada. Yang sering perhatikan kita hanya Pemerintah Kabupaten Sorong,” akunya.

Menanggapi hal tersebut, Kabid Pengembangan Pariwisata dan Industri Jasa Usaha Pariwisata, Siti Wayuni, SE menjelaskan, sebelumya memang ada dana yang dikucurkan dari Provinsi Papua Barat untuk sanggar-sanggar yang ada di Kota Sorong. Namun, beberapa tahun terakhir ini bantuan tersebut sudah tidak ada lagi.

“Ya kalau ada dana ya mungkin kita beri bantuan untuk sanggar-sanggar melalui provinsi dia kucurkan ke daerah kita serahkan ke sanggar-sanggar. Tetapi sudah berapa tahun ini si gak ada,” akunya kepada media ini pekan lalu di ruang kerjanya.

Disebutkan, jumlah sanggar di Kota Sorong yang terdaftar di Dinas Pariwisata berkisar 81 sanggar. Tetapi, sambungnya yang aktif hingga saat ini berkisar 40-an sanggar.

Siti menambahkan, kendati bantuan rutin kepada setiap sanggar hingga saat ini belum ada, namun Dinas Pariwisata selalu menghadirkan mereka di setiap kegiatan festival kemudian memberikan uang pembinaan kepada sanggar-sanggar tersebut.

“Jadi di festival itu sanggar mana yang menang itulah yang mendapatkan bantuan berupa uang pembinaan,” ucapnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Leave a comment