Minim Pelayanan PLN di Tambrauw, Masyarakat Sausapor Gelar Aksi Damai

FB IMG 1576741875519

FB IMG 1576741875519

Matapapua – Sausapor : Sudah satu tahun pelayanan PLN di wilayah Kabupaten Tambrauw tidak maksimal khususnya di Distrik Sausapor dan sekitarnya sering mengalami pemadaman bergilir sehingga mengakibatkan kerusakan barang elektronik. Hal ini melatar belakangi seluruh masyarakat Tambrauw khususnya di Distrik Sausapor dan sekitarnya menggelar aksi damai, Kamis (19/12).

Aksi damai ini melibatkan seluruh tokoh agama, tokoh adat dan tokoh perempuan serta dijaga ketat oleh Anggota Polsek Sausapor dan diback up Koramil Sausapor berkumpul di lapangan sepak bola Sau Oryan kemudian berarakan menuju Kantor Bupati. Warga masyarakat yang melakukan aksi terlihat memegang spanduk dengan tulisan yang bervariasi.
Aksi ini kemudian disambut baik pemerintah daerah melalui Wakil Bupati Tambrauw, Mesak Metusala Yekwam, SH.

Kepala Distrik Sausapor, Ferdinand Mofu yang juga termasuk dalam aksi tersebut mengaku, ada beberapa hal yang melatarbelakangi aksi ini yakni pemadaman listrik PLN sudah berlangsung selama kurang lebih satu tahun. Ferdinand menyebutkan, pihaknya menjadi pelanggan PLN sudah sejak tahun 1986 hingga kini masih merasakan pemadaman bergilir.

Selain itu, Ferdinand mengatakan, menjelang Hari Raya Natal, listrik semestinya menyala terus tanpa pemadaman untuk menghindari konflik di dalam masyarakat namun listrik hingga saat ini belum membaik sama sekali.

“Ini yang menyebabkan banyak pelanggan mengeluh karena tidak ada perbaikan kemudian pemadaman tersebut berakibat pada kerusakan alat-alat elektronik dan merugikan para pelaku usaha kecil,” jelasnya kepada media ini di Kantor Bupati, Kamis (19/12) usai penyerahan aspirasi.

Menurutnya aksi ini merupakan murni aksi damai yang merupakan akibat dari ulah PLN yang tidak maksimal memberikan pelayanan listrik yang sudah berlangsung lama sehingga masyarakat mempertanyakan pelayanan PLN.

Diakui bahwa pelayanan PLN dalam beroperasi di Kabupaten Tambrauw, masyarakat belum pernah merasakan penerangan listrik selama 24 jam. Menurutnya masyarakat hanya merasakan penerangan lisyrik hanya dua sampai tiga jam sehingga membuat warga terpaksa harus mengeluarkan biaya tambahan untuk menyediakan genset sebagai antisipasi pemadaman bergilir.

Terkait dengan hal itu, jika aspirasi yang sudah disampaikan kepada pemerintah daerah tidak ditindaklanjuti sebelum natal berlangsung maka warga masyarakat akan kembali melakukan aksi

Untuk itu dirinya berharap kepada pemerintah daerah agar segera melakukan koordinasi dengan pihak PLN baik PLN Cabang Sorong untuk segera memperbaiki pelayanan di wilayah Tambrauw khususnya di Distrik Sausapor sebelum hari raya natal.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Leave a comment