Matapapua,sorong–Mantan Anggota MRP Papua Barat minta bakal calon gubernur dan wakil di tanah Papua yang bukan orang asli Papua (OAP) agar berikan ruang Bagi orang asli Papua.Jumat 5/04/2024).
Dijelaskan Mantan Anggota MRPB, Yulianus Thebu,kebudayaan suku – suku di tanah Papua mengenal tradisi anak angkat, anak adopsi, anak piara, budak yang dibeli, pemberian anak sebagai ganti mas kawin, pemberian anak karena denda adat, dan sebagainya. Namun tradisi itu dilakukan untuk kemanusiaan, bukan dilakukan untuk tujuan politik.
Pasalnya, menjelang Pilkada Gubernur dan Wakil Gubernur, banyak pihak mencari peluang untuk bisa mendapatkan tiket calon Gubernur dan Calon Wakil Gubernur dengan menggunakan gelar anak adat.Karena itu, ia mengingatkan lembaga – lembaga adat suku, keret dan marga untuk tidak melecehkan marwah adat dengan menyematkan gelar anak adat kepada orang non Papua untuk tujuan politik.
“Kalau pengakuan itu karena adanya hubungan kekeluargaan, persaudaraan dan sosio – kultur yang sudah terbangun cukup lama, terus didasarkan atas dasar tujuan kemanusiaan, dan hak ulayat yang berkaitan dengan tanah dan marga. Bukan untuk tujuan Cagub dan Cawagub di Papua,”tegasnya.
Yulianus juga meminta kepada saudara-saudara non Papua (Non OAP) untuk tidak berambisi, menggunakan akal licik untuk merampas hak politik orang asli Papua dengan memanfaatkan lembaga adat, suku, marga dan keret tertentu untuk mendapat tiket Cagub, Cawagub, Cabub dan Cawabub dengan memanfaatkan gelar anak adat.
“Saya ingatkan saudara – saudaraku non Papua untuk tolong, kita hargai hak – hak politik orang asli Papua. Kalian sudah dapatkan yang lain, membangun usaha, ekonomi dan bekerja di tanah Papua jadi janganlah ingin berambisi lagi untuk menguasai hak politik orang Papua,” tegas Thebu lagi.
Thebu juga menyindir dalil yang digunakan bahwa mereka (Non Papua – red) berjasa bangun orang Papua atau Tanah Papua. Menurutnya, para tokoh – tokoh penginjil, penyebar agama pada jaman dulu juga sangat berjasa bagi tanah Papua, namun mereka tidak berambisi untuk menguasai orang Papua dengan merampas hak – hak politik orang asli Papua.
“Coba kita lihat cerita para penginjil duhulu, Carl Willian Ottow dan John Gotlob Geissler, Isak Samuel Kijne, Van Hasselt dan sebagainya. Mereka adalah tokoh – tokoh yang berjasa bangun Orang Papua, bangun peradaban orang Papua, tapi mereka tidak pernah bermimpi untuk menguasai orang Papua atau merampas hak- hak politik orang Papua,”tutur dia.
Karena itu, saya harapkan mari kita saling menghargai, dengan memberikan kesempatan kepada anak – anak asli Papua menjadi tuan di negeri mereka.
Thebu mengakui kehadiran non Papua di Tanah Papua telah berkontribusi terhadap kemajuan dan perekonomian masyarakat di Papua.
“Kehadiran saudara – saudara non Papua telah berkontribusi besar terhadap peningkatan ekonomi di Papua. Karena itu, kita sudah saling menghargai dengan hidup rukun dan damai dalam membangun Tanah Papua yang kita cintai,”tukas dia.
Discussion about this post