KNPI Kabsor Himbau Masyarakat Untuk Tidak Percaya Berita Hoax

7332CCC1 1C4F 48FF A0D8 FD987EFC7AFE

7332CCC1 1C4F 48FF A0D8 FD987EFC7AFE

Matapapua – Aimas : Sejumlah peristiwa yang menyebabkan instabilitas dalam keamanan dan ketertiban ditengah masyarakat hingga menyebabkan terjadinya masalah tindak kriminal dan menimbulkan kerugian baik dalam bentuk materi maupun inmateri bahkan korban jiwa disikapi oleh komponen pemuda di Kabupaten Sorong melalui DPD Komite Nasional pemuda Indonesia (KNPI) Kabupaten Sorong, melalui seruan agar semua elemen masyarakat khususnya pemuda untuk tidak terlibat dengan kejadian huru – hara.

Ketua DPD KNPI Kabupaten Sorong, Karlos Kalasuat mengatakan, saat ini banyak pihak yang sengaja membuat kegaduhan masyarakat dengan menyebarkan berita bohong alias hoax yang disebarluaskan melalui media sosial, oleh karena itu diimbau agar pemuda tidak terprovokasi dengan berita bohong yang beredar juga tidak ikut menyebar luaskan berita bohong tersebut.

Melihat kondisi penggunaan media sosial yang kian tidak sehat, Karlos menyerukan agar masyarakat, khususnya pengguna media sosial untuk lebih selektif, cerdas dan bijak dalam menerima maupun menyebarkan berita-berita yang belum jelas kebenarannya.

“Apa yang kita lihat di Kabupaten Jayawijaya dan kota-kota lain di Jayapura, itu akibat berita hoax yang belum jelas kebenarannya. Masyarakat terprovokasi dan akhirnya bereaksi dengan membuat kericuhan” kata Karlos.

Dihadapan awak media di Kabupaten Sorong, Rabu (25/9), Karlos menyebutkan situasi di Jayapura maupun aksi-aksi demonstrasi di DKI Jakarta terkait dengan penetapan RUU KPK, RUU KUHP dan beberapa RUU lainnya, perlu disikapi secara bijak oleh masyarakat dan elemen pemuda di Kabupaten Sorong.

“Kita harus tahu betul, seperti apa informasi yang sebenarnya. Jangan hanya mendengar sepintas desas desus yang muncul di media sosial, lalu kita ikut-ikutan bereaksi yang tidak jelas maksud dan tujuannya” beber Karlos.

Mewakili OKP, Karlos merasa prihatin dengan aksi-aksi demonstrasi yang banyak dilakukan unsur pemuda, untuk menuntut suatu perubahan. namun sayang kalangan generasi muda banyak yang tidak memahami persoalan yang sebenarnya terjadi di lapangan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Leave a comment