Matapapua – Sorong : Koperasi merupakan soko guru perekonomian Indonesia, dengan tujuan koperasi untuk meningkatkan kesejahteraan anggota, segala aktivitasnya harus terencana dan dapat dipertanggung jawabkan, hal inilah yang ditunjukkan Baitul Maal wa Tamwil Al Hijrah Kota Sorong, yang menggelar Rapat Anggota Tahunan (RAT), Jum’at (13/3) digedung BLK Sorong.
Kepala Dinas Koperasi dan UKM Kota Sorong, Yance Jitmau mengatakan hingga tahun 2020 tercatat ada 183 koperasi aktif yang terdaftar di Dinas Koperasi dan UKM Kota Sorong, dan BMT Al Hijrah menjadi Koperasi terbesar ketiga di Kota Sorong dan masuk kategori sehat, hal ini dibuktikan BMT Al Hijrah sebagai koperasi penyelenggara RAT kesebelas dari semua koperasi dan BMT di Kota Sorong.
” BMT Al Hijrah ini masuk sebagai koperasi terbesar ketiga dan sehat, karena mematuhi aturan perkoperasian, seperti RAT dan melaporkan aset maupun hasil usaha secara rutin, total koperasi kita ada 200-an, yang aktif 183, kita terus mendorong agar koperasi maupun BMT sehat dengan menggelar RAT secara rutin tiap tahunnya” kata Yance Jitmau.
Ketua Pengurus BMT Al Hijrah Sorong, Hartono Toha menjelaskan dalam kurun waktu setahun sejak penyelenggaraan RAT tahun 2019 total aset yang dimiliki BMT Al Hijrah sebesar Rp13 Milyar dengan pembiayaan Rp1 Milyar untuk pelaku usaha mikro, dengan jumlah 483 anggota, kendati masih sehat namun diakui adanya penurunan dari sisi pembiayaan lainnya dibandingkan tahun sebelumnya, hal ini disebabkan karena perekonomian nasional yang lesu.
“Aset kami sekarang Rp13 Milyar dimana sepanjang 2019 hingga saat ini pembiayaan yang kami gulirkan Rp1 Milyar, dan kami tidak mematok bunga melainkan bagi hasil tergantung kesepakatan, untuk margin itu akadnya jual beli, kalau diekuivalen 1 – 1,7 persen namun tetap merujuk pada kesepakatan” kata Hartono Toha.
Selain aset yang dicatat dengan nilai Rp13 Milyar, BMT Al Hijrah pada RAT ke-23 juga berhasil membukukan Sisa Hasil Usaha (SHU) yang dibagikan ke anggota sebesar Rp325 juta.
Discussion about this post