Kementan targetkan Merauke daerah percontohan pertanian modern

Merauke, Matapapua.com – Kementerian Pertanian Republik Indonesia menargetkan Kabupaten Merauke di Provinsi Papua Selatan menjadi daerah percontohan pertanian modern yang mampu menekan biaya produksi dan meningkatkan indeks kesejahteraan petani.

Hal ini dibuktikan dengan kunjungan kerja Menteri Pertanian atau Mentan Andi Amran Sulaiman di Merauke mengecek pemasangan pompanisasi di Desa Amunkay, Distrik Tanah Miring, Rabu (17/4).

“Mimpi kami ke depan adalah mentransformasi pertanian tradisional di Merauke menuju modern dengan tujuannya adalah meningkatkan kesejahteraan petani karena kita bisa menekan biaya produksi hingga 60 persen,” ujar Mentan.

Sebagai langkah nyata, Mentan mengatakan saat ini pemerintah tengah menggarap lahan seluas 20 ribu hektar dari total yang ditargetkan 500 ribu hektar. Perlahan tapi pasti, target tersebut dalam waktu dekat akan tercapai mengingat Indeks Pertanaman (IP) di Merauke rata-rata 2 kali dalam semusim dan bisa ditingkatkan menjadi 3 kali dalam semusim.

“Insyaallah kita akan garap pertama adalah kita sudah putuskan langsung kita garap 20 ribu hektare optimalisasi lahan dan anggarannya kami setujui hari ini dan mulai hari ini kita kerjakan. Kalau ini berhasil dengan baik, kita akan bergeser mengelola 500 ribu hektare dari potensi 1,2 juta hektare. Ini kami sudah rintis 2016-2017 bersama Pak Bupati 10 ribu hektare dan berhasil, sekarang ini sudah panen,” kata Menteri.

Hanya saja, lanjut dia, pertanaman di sana memberiku perhatian khusus terutama pada pengelolaan air yang dinilai masih kurang maksimal. Maka dari itu, program pompanisasi di Merauke akan dimasukkan agar petani bisa bertanam disaat musim kering.

“Sekarang kita kelola airnya dengan baik. Insyaallah hari ini IP nya 1,3 dan ada yang panen 2 kali, 1 kali dan kita tingkatkan target menjadi 3 kali. jadi produksinya bisa 3 kali lipat naik dengan menggunakan peralatan,” katanya.

Disampaikan bahwa bantuan dari pusat dalam waktu singkat mudah mudahan satu minggu alat seperti traktor roda 4 ada 75 unit kami kirim dari Surabaya, kemudian pompa ada 40 unit agar petani bisa tanam disaat musim kering.

“Kemudian combine harvester ada 10 unit dan lain lian. Semua kami serahkan agar Merauke bisa menjadi percontohan,” tambah dia.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Leave a comment