Jayapura, Matapapua – Kali ini, salah satu rangkaian kegiatan Roadshow Festival Film Bulanan yaitu Sinema Keliling diadakan di Museum Loka Budaya Universitas Cenderawasih, Kota Jayapura, Papua.
Acara yang berlangsung pada 24 hingga 26 November lalu merupakan upaya untuk menghidupkan ekosistem perfilman di daerah yang terus dilakukan oleh Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) melalui program Festival Film Bulanan.
Acara yang digelar selama 3 hari ini turut dimeriahkan oleh pertunjukan kesenian, live band, dan stand up comedy. Tersedia pula berbagai produk ekonomi kreatif dan aneka kuliner khas Papua yang bisa dinikmati pengunjung sembari menonton.
Film-film yang diputarkan adalah deretan Film Terpilih Festival Film Bulanan 2022-2023, di antaranya adalah film Facticity, Balalek, Krenteg, Pabaruak, Titip Sendal, Waiting for Your Phone Call, dan Pesan Pungkasan.
Acara dibuka oleh Tetra Tianiafi selaku Koordinator Penerbitan dan Periklanan Direktorat Musik, Film dan Animasi Kemenparekraf. Dia mengatakan, Kemenparekraf mendorong para sineas, khususnya yang ada di Papua agar memproduksi film secara berkelanjutan.
“Kegiatan Festival Film Bulanan ini seperti terapi pada titik akupuntur yang tepat. Sehingga dapat memberikan efek berantai yang positif, menyehatkan, dan memperkuat ekosistem perfilman di daerah yang mandiri dan sejahtera. Selanjutnya, saya berharap kegiatan ini dapat menebalkan rasa percaya diri sineas daerah untuk memproduksi film secara berkelanjutan, berkolaborasi, berjejaring, bersaing dan mengukir prestasi pada level yang lebih tinggi,” kata Tetra Tianiafi.
Tanggapan Positif dari Para Peserta
Harapan Tetra Tianiafi ternyata berjalan seirama dengan para peserta yang hadir di acara Sinema Keliling ini. Lorenzo, yang berasal dari Kabupaten Barok Raya mengaku senang. Lorenzo berharap Sinema Keliling ini terus ada agar para sineas muda Papua bisa memperlihatkan karyanya.
“Saya sangat senang dan berharap sekali dengan adanya Sinema Keliling ini bisa mengangkat minat bakat para sineas muda Papua. Harapan saya ke depan, Sinema Keliling ini bisa terus diadakan. Agar para sineas mempunyai wadah untuk memperlihatkan hasil karya dari minat bakatnya,” ujar Lorenzo.
Tanggapan positif lainnya juga datang dari Kintani Rumansara yang berasal dari Makramo. Ia berharap Sinema Keliling ke depannya bisa berdampak lebih luas lagi, sehingga makin banyak orang Papua yang ikut serta.
“Saya sangat tertarik dengan Sinema Keliling dan mengapresiasi acara ini karena dengan adanya pagelaran begini. Kami bisa mengembangkan karya yang di dalamnya terdapat bahasa kami, yang mana karya kami jarang dipertontonkan di event-event besar. Terima kasih banyak untuk panitia dan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif. Harapan saya ke depannya, event ini bisa tetap terselenggara dan bisa mengajak orang-orang yang terlibat lebih luas lagi hingga seluruh Papua. Baik yang ada di pegunungan hingga pantai,” ungkap Kintani.
Acara Sinema Keliling ini dihadiri oleh berbagai kalangan, baik komunitas film, civitas akademik, pemerintah daerah, organisasi pemerintahan desa, maupun masyarakat umum.
Discussion about this post