Asmat, Matapapua.com – Sebanyak 75,3 ton kayu gaharu atau Aquilaria filarta asal Kabupaten Asmat, Provinsi Papua Selatan dikirim dengan Kapal Harapan Baru 77 menuju ke Probolinggo, Jawa Timur untuk diolah lebih lanjut.
Sebelum diberangkatkan dari Dermaga Kabupaten Asmat, puluhan ton kayu gaharu diperiksa oleh Karantina Papua Selatan melalui Tempat Pelayanan Pelabuhan Asmat, Kamis (9/5).
“Secara administratif dilengkapi SATS-DN dari BKSDA. Setelah melihat fisik, tidak ditemukan ada gejala penyakit Karantina. Sehingga 75,3 ton gaharu yang dimuat di Kapal Harapan Baru 77 dapat berangkat ke Probolinggo” ungkap Gustaf P.I Fenetiruma selaku Pemeriksa Karantina Tumbuhan Terampil.
Gustaf mengatakan bahwa Gaharu atau Aquilaria filarta merupakan salah satu tumbuhan alam yang tumbuh baik di dataran rendah Kabupaten Asmat. Dan Tumbuhan tersebut telah memberikan manfaat ekonomi langsung bagi masyarakat Asmat sejak akhir tahun 1990.
Karena itu, kata dia, petugas Karantina tetap melakukan tugas pemeriksaan setiap kali ada pengiriman meskipun sangat berat tantangan yang harus dihadapi petugas Karantina Papua Selatan saat melakukan pemeriksaan gaharu di pedalaman Asmat tersebut.
“Dari Kota Agats, Asmat harus menyusuri Sungai Eilanden selama 3,5 jam dengan speedboat berkekuatan 85 PK untuk mencapai tempat pemeriksaan. Di sisi sungai masih hutan dengan pohon yang besar, dan masih ada buayanya” ungkap Gustaf.
Kepala Karantina Papua Selatan Cahyono yang memberikan keterangan terpisah, menyampaikan tantangan selama menjalankan tugas sudah menjadi panggilan yang harus dihadapi.
“Tugas mulia ini demi mencegah keluarnya Organisme Pengganggu Tumbuhan Karantina (OPTK) ke daerah lain didalam wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia” tambah Cahyono.
Discussion about this post