Matapapua – Aimas : Pemerintah Kabupaten Sorong melalui Tim Satgas penanganan COVID-19 kembali memulangkan seorang warganya yang dinyatakan sembuh dari penyakit COVID-19, warga Salawati atas nama Maskhuri ini sebelumya telah melakukan tes swab sebanyak dua kali dan dinyatakan negatif, pemulangan Maskhuri dilakukan langsung oleh Bupati Sorong bertempat di kantor PKK, GOW dan DWP sebagai Lokasi Karantina pasien COVID-19 di Kabupaten Sorong, Selasa (26/5).
Bupati Sorong, Dr. Johny Kamuru, SH., M. Si., menyampaikan bagi warga terinfeksi COVID-19 yang dinyatakan sembuh hari ini agar menjaga kesehatan dengan mematuhi anjuran tim medis, Bupati Sorong juga memberikan apresiasi kepada tim Satgas yang telah bekerja sesuai standar yang ada dan juga kepada tim Dokter yang telah memberikan pelayanan terbaik sesuai prosedur kesehatan, sehingga dapat melayani, memproteksi masyarakat disituasi wabah yang terjadi hingga saat ini.
” Mungkin untuk semua tim sudah lelah dalam menghadapi situasi seperti ini, tapi kita tetap bekerja sebaik mungkin, tentunya dalam masa seperti ini kita tetap berdoa untuk mendapatkan kekuatan dari Tuhan supaya kita bisa melakukan apa yang bisa dilakukan, sesuai dengan kemampuan kita, sesuai koridor yang ada, sekali lagi saya mengucapkan terima kasih kepada seluruh tim yang sudah melakukan yang terbaik bagi masyarakat yang terdampak COVID-19″ ucap Bupati Sorong Johny Kamuru.
Ketua Tim Satgas Penangulangan COVID-19, Mohammad Said Noer mengatakan, swab tes dilakukan kepada 2 orang, berdasarkan hasil 1 pasien dinyatakan negatif, dan seorang pasien lainnya dinyatakan positif, sehingga diwajibkan untuk dilakukan karantina kembali, dan direncanakan minggu depan akan di swab tes ulang dengan mengambil sampel lagi, sebab sesuai aturan, hasil swab dua kali dinyatakan negatif berturut-turut baru dapat dinyatakan sembuh dan dapat dikembalikan kepada keluarga.
” Kepada dua orang diambil tes swabnya pada tanggal 18 Mei, 1 dinyatakan sembuh atas nama Maskuri yang sebelumya dirawat dirumah sakit selama 22 hari, di pindahkan ke rumah sakit terkait dengan riwayat penyakit lain, sehingga kami dari tim Satgas harus mengirim kepihak rumah sakit, kebetulan yang menghandle beliau adalah langsung dokter spesialis penyakit dalam yaitu Dokter Devi Lasut, kami sangat dibantu oleh pihak rumah sakit, bersyukur Pak Maskuri hari ini bisa kembali kepada keluarga, tetapi harapan kami kepada beliau setelah sembuh dirumah harus melakukan protokol kesehatan, tetap juga kesehatan” jelas Ketua Satgas Said Noer.
Dokter spesialis Penyakit Dalam, Devi Lasut mengatakan sebelumnya pasien ini merasa tidak ada keluhan penyakit hipertensi, namun setelah dilakukan evaluasi ternyata ditemukan adanya penyakit hipertensi, agar penyakit hipertensi tidak kambuh, tim medis memberikan obat penyakit Maskhuri tidak kambuh, sebelum dinyatakan sembuh, Maskhuri menjalani swab tes juga dilakukan foto rontgen termasuk juga pemeriksaan darah untuk mengecek hipertensi dan berdasarkan pemeriksaan semua hasilnya normal sshingga dapat dipulangkan.
” Pesan kami kepada beliau jangan lupa kalau obesitas adalah satu pencetus terjadinya hipertensi termasuk juga suatu saat bisa diabetes, kepada beliau dinyatakan sembuh pada hari ini masih ada peringatan untuk menurunkan berat badan untuk mengurangi makanan yang manis-manis dan juga harus berolahraga, selanjutnya untuk mengevaluasi penyakit hipertensisnya nanti akan di urus BPJS untuk tetap terus dimonitor artinya bahwa hari ini dinyatakan sembuh dari viruscorona dan hipertensi normal tetapi tetap akan minum obat karena penyakit hipertensi adalah penyakit seumur hidup” kata Dokter Devi.
Ditambahkanya, untuk pemeriksaan sesuai permintaan dari Satgas kemarin untuk sampel swab pertama dan kedua dikirim ke Makassar, tetapi untuk yang terakhir sudah dilakukan disini, mengingat pihak RSUD Kabupaten telah mengoperasikan alat Polymerase Chain Reaction (PCR), dengan mengganti catridge yang dikirim dari Kementerian Kesehatan sehingga mempermudah pemeriksaan sampel pasien terinfeksi virus corona.
Dari 35 yang dinyatakan positif, sudah ada 4 warga yang dipulangkan, sehingga jumlah yang tersisa 31 orang, yakni, laki-laki 17 orang, perempuan 11, 3 anak dibawah umur 5 tahun, dan 4 pasangan dari Cluster Gowa dan Magetan.
Discussion about this post