Matapapua - Aimas : Bupati Sorong bersama Tim Satgas penanganan COVID-19 kembali memulangkan seorang pasien atas nama Masseni, warga Klafdalim, distrik Moisegen kepada keluarga dimana sebelumya, Masseni di karantina di gedung DWP, namun berdasarkan Swab tes sebanyak 3 kali dan hasilnya negatif, dari swab tes terhadap 7 orang pada tanggal 6 Juni, 1 diantaranya dinyatakan sembuh dan 6 pasien yang lainya tetap dilakukan karantina kembali.
Ketua Tim Satgas Penangulangan COVID-19 kabupaten Sorong, Mohammad Said Noer mengatakan, hingga saat ini masih ada yang tetap di karantina kembali, pihak Satgas tidak memiliki wewenang untuk mengintervensi, melalui tes cepat molekuler ini bukan unsur kesengajaan dari tim, tapi ini hasil analisa dokter spesialis mikrobiologi, dimana tugas tim dokter ini khusus menganalisa terkait virus ditubuh pasien, oleh karena itu, tim satgas tidak bisa menekan dokter terkait dengan hasil swab tes.
" Mohon maaf bila ada pasien yang masih belum bisa kami keluarkan, itu bukan ketetapan dari satgas, karantina dari Satgas dalam menangani ini memang data yang menunjukkan bahwa yang bersangkutan masih positif, jadi tim Satgas berkewajiban untuk memutuskan mata rantai COVID-19 ini. Disatu sisi bahwa virus corona menyerang satu sisi manusia itu tidak langsung terpapar, tetapi dia akan tubuh pada pasien yang sakit yang lambat laun ketika dipadukan dengan riwayat penyakit akan secara otomatis yang bersangkutan pasti terpapar dan yang terakhir membawa pulang nama saja" ucap Said Noer, Selasa (6/7).
" Kepada Ibu Meseni kami minta agar ketika sampai di rumah masker Ibu jangan dilepas walaupun di dalam rumah, kemudian kalau Ibu komunikasi kepada Bapak tolong berusaha untuk menjaga jarak, kemudian tangan selalu bersih agar cepat bisa terhindar dari apa yang sebelumnya sudah Ibu dapatkan, selama karantina kami meminta kepada Ibu kiranya dapat mensosialisasikan bisa memberitahu masukan kepada tetangga bahwa COVID-19 sangat besar resikonya" tambah Said Noer.
Ketua Tim Satgas Penangulangan COVID-19 Kabupaten Sorong memberikan laporan kepada Bupati Sorong terkait tahap kedua pengiriman swab tes laboratorium, dari 27 pasien yang dikirim datanya ke Balai Besar laboratorium kesehatan di Makassar dari 27 pasien yang dikirim terdapat 24 negatif dan 3 positif, sehingga setelah mengembalikan Masseni, 3 pasien baru akan dijemput dan selanjutnya akan dikarantina.
" Tujuan kami adalah untuk memutuskan mata rantai agar supaya OTG yang kita ketahui positif jangan sampai berkomunikasi atau asimilasi dan bersosialisasi dengan anggota keluarga yang lain, yang ditakutnya tumbuh persoalan baru akan terjadi transmisi baru sehingga ini akan semakin bertambah OTG-OTG di Sorong, ini tujuan kami kepada pihak yang bersangkutan dari keluarga dan kepada seluruh keluarga ini akan tracking" Ujar Said Noer.
Bupati Sorong Dr. Johny Kamuru, SH., M. Si. memberikan apresiasi kepada tim Satgas yang sudah bekerja sesuai standar yang terbaik, yang dampaknya sangat besar bagi pasien yang terpapar virus corona.
" Saya selalu bilang agar terus memberikan apresiasi agar mereka terus menjadi lebih baik, menurut saya, tim Satgas tidak perlu diberikan masukan-masukan lagi agar mereka bisa kerja tenang sesuai dengan protap yang ada" kata Bupati Sorong.
Karena alasan belum ditemukannya obat yang dapat menyembuhkan penyakit dari Virus Corona, yang diderita oleh pasien covid-19, maka tim Satgas Kabupaten Sorong berupaya mencegah untuk memutus mata rantai penyebaran virus corona dengan cara mentracking semua keluarga pasien yang terinfeksi agar tidak terjadi penularan secara transmisi lokal.