Matappaua – Tambrauw : Asrama defenitif yang dijanjikan akan dibangun di kota study Jayapura selama 7 tahun ini belum direalisasikan oleh Pemerintah Kabupaten Tambrauw dan DPRD, Ikatan Mahasiswa Tambrauw (IMT) yang mengenyam pendidikan di Jayapura serta masyarakat melakukan aksi demo di depan Kantor DPRD Kabupaten Tambrauw pada Rabu kemarim, (6/1).
Berdasarkan pengakuan Ketua IMT Jayapura, Nikodemus Momo, masa mulai melakukan aksi orasi dari pukul 08.00 WIT sampai pukul 16.00, kemudian massa mendatangi Kantor DPRD ternyata kantor tersebut tidak ada penghuni. Selanjutnya massa menyegel pintu DPRD dan membakar ban.
Disebutkan, massa nekat tidur di depan Kantor DPRD sambil menunggu kedatangan anggota dan ketua untuk menjawab aspirasi tersebut.
“Tuntutan kami cuma satu yakni bangun asrama devinitif di kota studi Jayapura karena sampai saat ini mahasiswa tidak punya asrama yang devinitif,” akunya bia telepon telepon seluler, Rabu (6/1).
Nikodemus mengaku, tuntutan ini sudah 7 tahun disampaikan, sejak tahun 2014 hingga tahun 2015 tidak dijawab oleh Pemerintah Tambrauw dan DPRD. Kemudian atas perjuangan dan usaha yang terus dilakukan akhirnya di tahun 2016 pemerintah dan legislatif menganggarkan 2 miliar untuk pembangunan asrama devintif di Jayapura, namun dana tersebut tidak terealisasi sesuai kesepakatan hingga tahun 2020. Karena itu di tahun 2021 aksi harus dilakukan sebagai bentuk tuntutan hak demi peningkatan kualitas pendidikan.
Dirinya mengatakan, Ketua DPRD harus segera hadir untuk menerima aspirasi tersebut kemudian melakukan pemanggilan untuk pertemuan dengan tim anggaran dalam hal ini Sekda, Kepala Keuangan, Kepala Dinas Pendidikan dan Kesra untuk mencari solusi terbaik dengan memasukan anggaran demi pembangunan asrama devinitif di Jayapura.
“Jika nanti aspirasi ini tidak dimasukan dalam sidang maka mulai hari ini sampi besok siang Kantor DPRD kita bakar,” tegasnya.
Sementara itu, Costan sedik, S.IP
Tokoh pemuda dan Alumni IPMT jogja mendukung aksi yang telah dilakukan IMT Jayapura. Menurutnya, aksi ini hendaknya menjadi tamparan keras bagi pemerintah dan legislatif karena sudah 7 tahun disampaikan namun belun terealisasi hingga saat ini.
“Pemerintah harus melihat hal ini dari sisi peningkatan kualitas SDM Tambrauw,” Jelasnya.
Costan menambahkan, Jika memang dana tersebut belum ada harus dipikirkan sebaik mungkin masa depan mahasiswa dan kelayakan mahasiswa Tambrauw yang mengikuti pendidikan di Jayapura.
Discussion about this post