Dinkes Papua Barat Kembali Kampanyekan POPM Kaki Gajah

IMG 20190923 164928

IMG 20190923 164928

Matapapua – Sorong : Guna menyiapkan keluarga dan masyarakat yang sehat dan terhindar dari penyakit dibutuhkan kerjasama antara berbagai pemangku kepentingan terutama masyarakat, bukan saja menjadi tugas maupun tanggung jawab pemerintah termasuk dalam pencegahan penyakit filariasis (kaki gajah, red) yang tidak dapat diobati namun hanya dapat dicegah dengan meminum obat secara teratur.

Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, dr. Nurmawati saat mewakili Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Papua Barat Otto Parorrongan mengatakan pemerintah serius dalam melakukan upaya pencegahan penyakit Filariasis, sehingga melalui sosialisasi, koordinasi, dan pencanangan pelaksanaan pemberiaan obat pencegahan massal (POPM) penyakit kaki gajah dan cacingan di Provinsi Papua Barat diharapkan mampu menurunkan angka penyebaran Filariasis.

“Dari seluruh Papua Barat, hanya Kabupaten Pegunungan Arfak yang aman dari penyebaran penyakit Filariasis ini, namun tetap harus berhati-hati karena Kabupaten Pegunungan Arfak dikelilingi oleh daerah endemi penyebaran Filariasis” kata dr. Nurmawati.

Ketua Panitia sosialisasi, koordinasi dan pencanangan pelaksanaan pemberiaan obat pencegahan massal penyakit kaki gajah, Edi Sunandar mengatakan sejak peluncuran program minum obat kaki gajah tidak semuanya berjalan mulus, terutama disaat awal peluncuran program minum obat kaki gajah yang diawali menyadarkan warga pentingnya minum obat kaki gajah.

“Obat pencegah penyakit kaki gajah yang diberikan pada POPM, terdiri dari kombinasi tablet Diethylcarbamazine (DEC) 100 mg, dan tablet Albendazole 400 mg, adapun dosisnya usia 2-5 tahun adalah 1 tablet DEC dan 1 tablet Albendazole, usia 6-14 tahun ini mendapat 2 tablet DEC dan 1 tablet Albendazole, dan usia diatas 14 tahun ini mendapat 3 tablet DEC dan 1 tablet Albendazole, selain dapar membunuh cacing Filaria, obat ini juga mampu membunuh cacing jenis lainnya” kata Edi Sunandar.

Program pemberian obat pencegahan massal penyakit kaki gajah di Papua Barat telah dilakukan sejak tahun 2015, namun tingkat kesuksesan POPM tertinggi ditahun 2018 dengan persentasi 80,15%.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Leave a comment