SORONG – Kepala Perwakilan Bank Indonesia (BI) Papua Barat Setian menyebut perekonomian provinsi Papua Barat dan Papua Barat Daya pada triwulan II tahun 2024 mengalami pertumbuhan sebesar 21, 11 persen secara tahunan (year on year/yoy).
“Triwulan ke dua tahun 2024, ekonomi Papua Barat dan Papua Barat Daya terakselerasi cukup siknifikan jika dibandingkan pertumbuhan ekonomi triwulan I tahun 2024 lalu,” kata Kepala Perwakilan Bank Indonesia (BI) Papua Barat Setian dalam forum Ngobrol Bareng Ekonomi Daerah (Bobara) di Rylich Panorama Hotel, Kota Sorong, Selasa (13/8/2024).
Berdasarkan data rilis dari BPS, sebut Setian, Pertumbuhan ekonomi di dua provinsi ini merupakan provinsi dengan pertumbuhan ekonomi tertinggi se-nasional.
“Pertumbuhan ekonomi di dua provinsi khususnya di wilayah Papua bagian Barat menjadi sumber pertumbuhan terbesar seperti industry pengolahan sebesar 37,96 persen (yoy), pertambangan sebesar 35, 57 persen (yoy), perdagangan sebesar 7,11 persen (yoy) dan lapangan usaha konstruksi sebesar 2,88 persen (yoy),” Ungkapnya.
Namun, lanjut Setian, capaian 21,11 persen tersebut perlu dicermati lebih terperinci, karena pertumbuhan ekonomi di dua provinsi tersebut bersumber dari dua sektor yaitu sektor pertambangan dan sektor industri pengolahan, sehingga trickle down effect ke ekonomi masyarakat sangat terbatas.
“Oleh sebab itu, diharapkan masyarakat tidak keliru dalam membaca pertumbuhan ekonomi yang dirilis BPS sebab, keputusan dari pelaku usaha itu akan berbeda dibandingkan dengan cuma membaca angkanya saja,” Terangnya.
Sementara itu, Kepala Biro Perekonomian dan Administrasi Pembangunan Provinsi Papua Barat Daya, Eksan Musa’ad megungkapkan bahwa, kontribusi pertumbuhan ekonomi di Papua Barat dan Papua Barat Daya tidak hanya dari sektor industri pengolahan migas saja tetapi juga berada pada sektor kelautan, perikanan, pertanian, pertambangan, jasa dan Usaha Mikro Kecil dan Menengah.
“Kalau sektor-sektor riil ini kita dorong justru akan memberikan daya tahan yang lebih kuat dibandingkan dengan sektor lainnya,” Ujarnya.
Eksan menambahkan, untuk menjaga pertumbuhan ekonomi, sektor berbasis masyarakat perlu didorong dan dikembangkan, karena sektor tersebut banyak menyerap lapangan kerja.
“Tetapi kita juga harus melihat bagaimana peran sektor-sektor itu dalam berkontribusi sehingga kita bisa lihat sektor mana yang masih rendah, itu yang perlu kita dorong dan kita kembangkan,” Kata Eksan Musa’ad.