Matapapua – Jakarta : PT Austindo Nusantara Jaya Tbk (ANJ) yang merintis industri sagu di Sorong Selatan, Papua Barat, melalui anak usahanya, PT ANJ Agri Papua, turut mendukung perhelatan Pekan Sagu Nusantara (PSN) untuk mengkampanyekan sagu sebagai pangan sehat asli Indonesia.
Acara yang dilaksanakan oleh Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian RI di Jakarta, Selasa (20/10) dengan tema “Sagu Pangan Sehat Untuk Indonesia Maju” merupakan bagian dari peringatan Hari Pangan Dunia, dan upaya pemerintah dalam rangka percepatan pemulihan ekonomi nasional.
“Perusahaan kami sudah bergelut di bidang ini lebih dari sepuluh tahun, namun masih menghadapi berbagai tantangan, tidak hanya secara operasional tetapi juga sosial dan pasar. Karena komitmen tinggi dari pemegang saham dan dedikasi tim kami, maka perusahaan terus berupaya melakukan terobosan agar industri ini bisa sukses terbangun di Papua dan sagu kembali mendapat tempat di Indonesia,” ujar Nunik Maharani, Group Head of Corporate Communications ANJ.
Nunik juga mengungkapkan bahwa salah satu tantangan di hilir adalah awareness publik masih rendah tentang potensi dan manfaat sagu. “Namun kami tetap giat melakukan edukasi dan terlibat aktif dalam berbagai diskusi tentang sagu. Upaya edukasi juga kami lakukan dengan membuat restoran pertama di Jakarta yang menyajikan menu modern berbahan sagu. Restoran bernama Bueno Nasio (yang dalam bahasa Iwaro artinya Dapur Enak) mulai beroperasi sejak Agustus 2019,” lanjut Nunik.
Komitmen ANJ dalam memberikan edukasi tentang sagu juga tertuang dalam buku “Sagu Papua untuk Dunia” – buku pertama dari seri Pangan Nusantara terbitan Kepustakaan Populer Gramedia – yang mengupas sagu secara penuh dari aspek sejarah, aplikasi serta potensi ke depan sebagai pangan alternatif.
Pada acara PSN, buku ini diserahkan langsung oleh Direktur Utama ANJ, Istini Tatiek Siddharta, kepada Menteri Perindustrian, Agus Gumiwang Kartasasmita.
Sementara itu dalam sambutannya di PSN 2020 Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita yang mewakili Menko Perekonomian RI menegaskan bahwa sejalan dengan kebijakan Presiden dalam melakukan pembangunan Indonesia melalui wilayah pinggiran dan 50,33% total luas tanaman sagu Indonesia berada di Pulau Papua, maka pemerintah telah menjadikan program peningkatan pengelolaan sagu nasional sebagai salah satu program prioritas.
“Dengan memasukkan sagu dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJMN) 2020-2024, itu artinya pemerintah memandang sagu sebagai bagian yang penting dan strategis bagi ketahanan pangan nasional terutama dalam menghadapi krisis pangan seperti yang diprediksi FAO,” papar Agus Gumiwang.
Kegiatan PSN 2020 ini melibatkan Kementerian/Lembaga terkait dan diikuti pula oleh 13 provinsi penghasil sagu.
“Kami gembira dengan berbagai kemajuan yang mulai terlihat, terutama peran pemerintah untuk mempopulerkan sagu. Keikutsertaan di PSN adalah partisipasi kami dan rekognisi dari pemerintah atas peran kami sebagai pihak swasta yang merintis industri ini di Papua,” pungkas Nunik.
Discussion about this post