Matapapua – Aimas : Alfamart kembali hadir lebih dekat untuk masyarakat di Papua Parat. Setelah membuka 5 tokonya di Kota Sorong 9 Agustus kemarin, hari ini Alfamart membuka toko pertamanya di Kabupaten Sorong, yakni Toko Malawili, Kamis (3/9/2021).
Kehadiran Alfamart di Kabupaten Sorong ini membuka lapangan kerja baru sekaligus menawarkan kemudahan layanan bagi konsumen.
“Untuk setiap toko Alfamart bisa mempekerjakan 7-8 orang karyawan lokal yakni putra putri daerah Sorong ditambah 2-3 orang pejabat toko perbantuan dari Jawa,” kata Corporate Communication Alfamart, Ame Dwi Pramesti.
Saat ini sudah ada 5 toko di Kota Sorong dan 1 toko di Kabupaten Sorong yang baru saja diresmikan oleh Bupati Sorong Johny Kamuru.
“Sudah ada 50 karyawan asli Sorong yang bekerja di Alfamart, termasuk karyawan office. Jumlah ini akan terus bertambah seiring dengan pembukaan gerai baru,” ujarnya.
Sementara itu, dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari masyarakat sekarang butuh yang cepat, praktis, dan mudah. Baik kemudahan dari sisi jangkauan lokasi, harga, dan pelayanan.
Salah satu bentuk kemudahan yang ditawarkan Alfamart dari sisi transaksi pembayaran apapun, baik tagihan / cicilan, beli token listrik, bayar sewa hotel, bayar tiket pesawat, bayar belanja di marketplace (seperti Tokopedia, Blibli, dll), top up saldo GoPay dan ShopeePay, isi ulang pulsa, dll.
“Konsumen bisa bayar nontunai melalui ShopeePay, GoPay, atau ATM (menggunakan mesin EDC) untuk meminimalisasi peredaran uang tunai di masa pandemi,” katanya.
Selain menawarkan kemudahan, Alfamart mengajak para pelaku UMKM Kabupaten Sorong untuk bermitra. Hal ini merupakan komitmen perusahaan terhadap para pelaku UMKM lokal.
Sejumlah item UMKM lokal yang dihadirkan antara lain makanan ringan kue semprong, rengginang hitam, rengginang ori, snack rasa balado, snack rasa jagung manis, snack rasa ori, roti, dan telur ayam negeri.
“Fokus produknya adalah makanan, untuk kerajinan tangan atau craft dan lain-lain belum bisa karena terkendala space,” ujarnya.
Produk UMKM kabupaten Sorong yang dijual di Alfamart tahap awal ada 8 item. “Sementara yang ready masih 3-4 item dan sisanya katanya masih proses kelengkapan bahan bakunya. Tapi dipastikan mereka bisa kirim,” imbuhnya.
Ame menambahkan, ada beberapa persyaratan yang harus dipenuhi apabila ingin menjadi bagian suplier produk UMKM yang dijual di jaringan toko Alfamart.
Pertama, UMKM tersebut merupakan produsen yakni bukan penyalur. Kedua, tempat produksinya bersih dan sesuai standar dari pemerintah mengenai kebersihan dan kesehatan tempat produksi industri rumah tangga.
Ketiga, skala produksi dapat mencukupi kebutuhan toko sehingga tidak akan terjadi out of stock (kekosongan produk). Keempat, ragam barang yang ditawarkan sesuai dengan segmentasi pasar.
Kelima, memiliki izin legalitas usaha dan produk. Keenam, memiliki jaringan distribusi yang baik. Ketujuh, memiliki komitmen kuat terhadap kualitas produk. Kedelapan, memberikan harga terbaik agar bisa bersaing dengan produk lain, diutamakan menetapkan harga yang lebih murah dari pada item reguler sejenis.
Kesembilan, produk yang ditawarkan lolos uji laboratorium secara berkala. Kesepuluh, produk akan selalu dievaluasi dari sisi penjualan, tingkat pemenuhan permintaan dan akan diskontinyu jika tidak sesuai dengan standar yang ditentukan perusahaan.
Dukungan Alfamart terhadap para pelaku UMKM ini, lanjut Sudarman, juga diwujudkan dalam bentuk kerja sama tenan di halaman toko. “Pelaku UMKM, kami ajak untuk berjualan di halaman toko. Tarifnya sangat terjangkau sebab hanya digunakan untuk membayar biaya listrik, air, dan kebersihan,” katanya.
Upaya ini dilakukan untuk mendorong para pelaku UMKM lokal pemula yang ingin berwirausaha.
“Kami ingin bersinergi dengan para pelaku UMKM, jadi teman-teman UMKM tidak perlu merasa khawatir kehadiran Alfamart akan berdampak negatif. Sebab kami selalu membuka kesempatan untuk bersinergi,” jelasnya.
Discussion about this post