Matapapua – Aimas, Kabupaten Sorong: Mengingat kenaikan Bahan Bakar Minyak (BBM) beberapa hari yang lalu di seluruh Indonesia, dalam hal ini Penjabat Bupati Sorong Yan Piet Moso, S. Sos, MM., Inspeksi Mendadak (Sidak) kesejumlah Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) untuk memastikan stok tetap aman di setiap SPBU yang ada di Kabupaten Sorong, Senin (12/09).
Pj Bupati Sorong, Yan Piet Moso menyempatkan diri mengecek kondisi BBM di SPBU dan berdialog dengan petugas dan masyarakat yang lagi mengantri membeli BBM.
Dalam hal ini Pj Bupati Sorong Yan Piet Moso pada saat Sidak kesejumlah SPBU yang pertama yakni ke SPBU Tugu Nani Billi di kilo 18, masih ada sebagian masyarakat untuk mengantri mengisi kendaraan dengan pertalite, dan juga pertamax.
” Itu masih ada kendaraan-kendaraan agak antri di beberapa SPBU, karena stok di beberapa SPBU tipe C sudah habis terjual, sehingga ada beberapa antrian sedikit di SPBU tipe B, di karena di SPBU sebagian hanya menggunakan satu mesin dengan 2 sel. Tetapi pelayanannya masih tetap stabil seperti yang sudah kita lihat bahkan sopir-sopir angkot juga mengisi bahan bakar dengan mengtri agar mendapatkan stok minyak untuk bisa mencari penumpang besoknya ” Kata PJ Bupati Sorong, Yan Piet Moso.
Lanjutnya, ada beberapa laporan mengenai pengisian di SPBU yang kurang pengawasannya, dalam hal ini selaku Pj Bupati Sorong mengarahkan kepada seluruh OPD dan steckholder lainya untuk mengawasi dan memantau seluruh SPBU yang ada di Kabupaten Sorong.
” Sekarang sudah banyak pengawasan yang sudah diberikan baik dari pihak TNI-Polri terutama polisi yang sudah bertugas untuk memantau dan mengawasi langsung di SPBU. Berarti sudah bisa dipastikan bahwa dengan adanya penanganan seperti ini pasti aman karena kita saling percaya pemerintah juga percaya kepada pengelola SPBU, pemerintah juga percaya Pertamina dan petugas-petugas kita OPD maupun juga TNI polri dan teman-teman media juga ikut mengontrol di lapangan ” ungkapnya
Intervensi pemerintah terhadap pengamanan seperti ini sudah berjalan satu minggu untuk memantaunya dan juga memastikan stok BBM tetap aman.
” Itu tetap kita awasi stok ketersediaan pasokan dan distribusinya, dan kita tetap antisipasi kenaikan pangan dari pasca kenaikan harga BBM. Setiap hari kita ada pemantauan harga dan setiap hari kita melakukan laporan kepada provinsi dan pusat. Sampai saat ini belum ada kenaikan secara signifikan masih dalam batas-batas kewajaran, belum terlalu menonjol maka inflasi kita di sini baru 3,1 terendah tadi dijelaskan oleh presiden rendah dibanding provinsi-provinsi yang lain ” Pungkasnya.
Discussion about this post