Yayasan Kitong Bisa FGD Bersama Stakeholder di Raja Ampat Memetakan Masalah ekonomi dan sosial

RAJA AMPAT (Matapapua)–Focus Group Discussion (FGD) yayasan kitong bisa melakukan penelitian di berbagai bidang mengenai kesejahteraan masyarakat di kabupaten Raja Ampat.

Penelitian tersebut meliputi pemetaan, sosial ekonomi,masyarakat di kabupaten Raja Ampat.Rabu 6/12/2023).di kabupaten Raja Ampat provinsi Papua Barat Daya.

Dalam penelitian itu melibatkan, berbagai stakeholder diantaranya, pemerintahan daerah kabupaten Raja Ampat, Tokoh Adat, Tokoh Agama,LSM, Komunitas, serta tokoh masyarakat. 

Project Manager Yayasan Kitong Bisa Ichwan, mengatakan kegiatan Focus Group Discussion (FGD).Merupakan kegiatan penelitian guna memetakan kondisi sosial, ekonomi masyarakat di kabupaten Raja Ampat.

Focus Group Discussion (FGD) yang melibatkan pemerintah, tokoh adat, tokoh agama,LSM,Komunitas dan lainnya, sasaran kegiatan adalah mendengar langsung apa yang menjadi kendala dihadapi masyarakat adat,dan pandangan dari agama seperti apa,”katanya.

Sehingga lewat (FGD) bisa mengetahui apa yang menjadi kendala dihadapi oleh masyarakat,kemudian kedepan akan merekomendasikan program  prioritas yang dibutuhkan masyarakat.

Menurut Project Manager Yayasan Kitong Bisa Ichwan,hal yang menjadi dasar dalam (FGD) yang bersinergi dengan berbagai pihak di Raja Ampat.Agar jika Yayasan kitong bisa ingin mengintervensi program pemberdayaan,sosial, ekonomi masyarakat di Raja Ampat tepat sasaran.

Lanjut Ichwan, Kegiatan FGD ini selain memetakan masalah serta mengetahui kondisi ekonomi masyarakat disini.Apalagi Raja Ampat ini pariwisata sudah terkenal,kemudian ada perusahaan tambang.

Dari kegiatan aktivitas pertambangan seperti Gag Nikel,serta Raja Ampat yang sudah mendunia dikenal dengan destinasi pariwisata,dan potensi,dengan hadirnya perusahaan kemudian potensi pariwisata apa dampak positif terhadap masyarakat adat di Raja Ampat.

Kita melakukan pemetaan ini ingin memastikan bahwa pariwisata Raja Ampat yang mendunia,selain itu adanya perusahaan tambang,membawa dampak terhadap masyarakat lokal atau tidak,”tutupnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Leave a comment