Soal Limbah Tercemar di Kali RSUD Raja Ampat, Ini Tanggapan Pihak Rumah Sakit

Raja Ampat – Soal limbah Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Raja Ampat yang di duga menjadi salah satu poin tuntutan para pedagang pasar mbilim kayam,Senin 17/7/2023).

Direktur RSUD Waisai Kabupaten Raja Ampat  melalui Kepala seksi pelayanan medik, Jermias Sarwa, SKM, M.Kes mengatakan bahwa tahun lalu tim dari UGM melakukan studi tentang lingkungan limba medis Rumah sakit bersama Dinas Lingkungan hidup.

Dan studi yang di lakukan tim UGM bersama instansi terkait sama sekali tidak ada dampak mengenai limbah.Yang dampaknya terhadap lingkungan.“Jadi disini ada ipal yang berfungsi untuk penampungan menyerap sehingga limbah tersebut tidak lari kemana-mana diserap oleh tanah dan hancur,” ujar Jermias Sarwa belum lama ini.

Pihak RSUD Raja Ampat menepis tudingan menyangkut limbah Rumah sakit yang menjadi salah satu permasalahan mengakibatkan pedagang pasar menolak di relokasi ke pasar snon bukor.

Pada prinsipnya namanya rumah sakit itu pasti memiliki sistem pengelolaan limbah, dan khusnya limbah Rumah sakit Waisai selama ini tidak ada dampak yang  di rasakan masyarakat yang tinggal di pinggiran kali.

“Seandainya kalau ada limbah yang tercemar jangan kita menggunakan alat untuk pemeriksaan dulu, tetapi melihat secara kasat mata apakah ada ekosistem berupa ikan-ikan di kali dan tumbuhan di lokasi tersebut mati atau tidak, itu dulu yang dicek karena itu yang memastikan ada pencemaran limbah di sungai,” terangnya.

Sementara kepala dinas lingkungan hidup kabupaten Raja Ampat Martehen L.R Bartolomeus,ST.M.Si mengatakan,Dinas lingkungan hidup sudah observasi serta pengambilan data primer yang meliputi indentifikasi air kali terkait limbah medis di rumah sakit dan tidak ditemukan adanya limbah.

“Kami di dinas kalau ada pencemaran pasti sudah ada pengaduan  dari masyarakat yang tinggal di sekitar kali, tetapi selama ini belum ada sehingga di pastikan tidak di temukan adanya limbah yang tercemar,” tandasnya.

Pihaknya juga mendorong teman-teman untuk mengikuti pelatihan terkait kualitas air,dan direncanakan dalam waktu dekat akan dilakukam pengambilan sampel  awal untuk menjawab tuntutan masyarakat mengenai limbah kali di pasar snon bukor,” tandasnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Leave a comment