Matapapua-Maybrat: Siswa-siswi kela VIII SMP Negeri 1 Ayamaru Kabupaten Maybrat Provinsi Papua Barat pada jam mata pelajaran Prakarya melakukan anyaman tikar khas budaya Maybrat dengan menggunakan bahan dasar daun buah merah untuk mengembangkan kebudayaan masyarakat setempat yang telah diwariskan oleh nenek moyang sejak dahulu kala.
Praktek anyaman ini guna melestarikan budaya lokal khas Maybrat melalui pendidikan di sekolah.
Kepala SMP Negeri 1 Ayamaru, Ferawati F. Naa, S.Pd mengatakan, pada mata pelajaran prakarya harus disertai dengan praktek sesuai dengan kearifan lokal budaya Maybrat untuk dapat dikembangkan hingga anak cucu.
“Kalau budaya Maybrat tidak dikembangkan, kapan lagi? Nah melalui pendidikan di sekolah, guru mengambil kebijakan untuk melatih anak-anak agar terus mengembangkan budaya khas Maybrat di bidang seni anyaman. Nah hal-hal seperti ini akan kami terus bimbing para siswa,” ungkap Ferawati.
Langkah yang dilakukan dewan guru SMP Negeri 1 Ayamaru ini sangat positif karena selain menerapkan teori, namun disertai dengan praktek agar siswa memahami materi tersebut.
“Kalau teori terus menerus, siswa kadang kurang paham. Tapi kalau disertai dengan praktek dan secara langsung melakukan, pasti siswa akan paham dan bisa melakukan apa yang mau dipraktekkan,” terangnya.
Praktek seni anyaman tikar khas budaya Maybrat ini pihak sekolah menghadirkan pelatih profesional asal Maybrat sehingga para siswa mengetahui cara mengerjakan tikar tersebut.
Discussion about this post