Seruan kedamaian bagi tanah Papua dari Merauke 

Merauke (Mata Papua) Perayaan HUT GKI di tanah Papua ke-67 tahun di wilayah Klasis Merauke, Provinsi Papua Selatan yang dipusatkan di Jemaat Syaloom Kampung Kaliki, Kamis (26/10) menjadi satu momentum untuk seruan damai bagi tanah Papua.

Tokoh Masyarakat Papua Selatan Drs Johanes Gluba Gebze yang diundang hadir serta memberikan Arahan pada perayaan HUT GKI ke-67 tahun di Jemaat Syaloom Kaliki Merauke, serukan kedamaian bagi tanah Papua.

Sebagai tokoh masyarakat Papua Selatan John Gluba Gebze yang terkenal dengan singkatan JGG mengatakan bahwa Papua sekarang menjadi satu daerah yang tidak nyaman lagi, padahal Tuhan mengirim injil itu agar daerah ini menjadi daerah Damai.

“Tapi kenapa sekarang bukan lagu-lagu Gereja yang terdengar tapi berganti dengan siul yang mengusik kedamaian di negeri ini,” ujarnya.

Dia mengatakan bahwa tidak perlu membawa senjata yang banyak, tidak perlu korbankan anak-anak yang banyak untuk membela siapa yang benar, cukup menyanyi memuji Tuhan. Menghadirkan kedaulatan Tuhan terus ada bagi negeri ini.

John Gluba Gebze menyampaikan bahwa tanah ini bukan tempat penaklukan. Jangan sekali-kali berasumsi bahwa tanah ini adalah tempat yang ditaklukan sehingga mempertahankan ideologi dan hal-hal yang tidak patut.

“Tanah Papua ini adalah persembahan Tuhan untuk menghadirkan Damai sejahteranya. Damai itu hanya dengan menyanyi memuji Tanah agar tidak ada tangisan serta permusuhan yang mengusik kehidupan kita,” ungkap mantan Bupati Merauke dua periode itu.

Seruan kedamaian bagi tanah Papua juga disampaikan oleh Wakil Sekretaris Badan Pekerja Sinode GKI di tanah Papua, Pdt. Handry WD Kakiay pada perayaan HUT GKI ke-67 tahun di Jemaat Syaloom Kaliki Merauke.

Dia mengatakan misi GKI di tanah Papua membawa perdamaian dan keadilan. Oleh karena itu, dia mengajak warga GKI di tanah Papua agar hidup rukun berdampingan dengan agama lain dan jangan menimbulkan perpecahan.

“Jangan selesaikan segala sesuatu dengan kekerasan tetapi akhiri dengan kedamaian dan Damai sejahtera,” ungkapnya.

Dia menyampaikan pula bahwa akhir-akhir ini kita baca di media massa perang Israel dan Palestina terjadi di jalur gaza. Apapun yang terjadi di sana biarlah terjadi di sana jangan kita terpengaruh, tapi kita harus menyatakan bahwa Papua tanah damai.

“Papeda ( Papua penuh damai ) sehingga kita harus meningkatkan kedamaian di tanah ini. Kalau ada konflik antara suku jangan kita buat situasi panas tetapi kita harus menghentikan agar ada Kedamaian,” tambah dia.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Leave a comment