Sekda Maybrat, Jhoni Way Membuka Upacara Pendidikan Adat Wion Zona Aitinyo

Screenshot 2021 0922 202318

Screenshot 2021 0922 202318

Matapapua-Maybrat: Indonesia memiliki berbagai ragam budaya yang unik. Salah Satunya di Provinsi Papua Barat khususnya di Kabupaten Maybarat, yang dimiliki  sejak dahulu kala dari nenek moyang yakni pendidikan wion atau wofle (pendidikan adat). Pendidikan ini guna membentuk karakter seseorang menjadi jauh lebih baik dari sebelumnya namun harus dilakukan di atas gunung yang dipenuhi hutan belantara selama 5 bulan.

Pendidikan ini memiliki anggota didik atau siswa (Wuon tna) dan pembina atau guru (Wuon Oso). Setiap Woun Tna memiliki 1 orang Woun Oso.

Para Guru (Wuon Oso) Dan Siswa (Wuon Tna) Dengan Menggunakan Pakaian Adat Khas Budaya Maybarat

Sekretaris daerah (Sekda) Kabupaten Maybrat, Jhoni Way usai membuka  acara pendidikan adat yang ditandai dengan pemotongan pita di zona Aitinyo, menjelaskan bahwa pendidikan adat ini terkesan hampir punah karena tidak dikembangkan sejak 40an tahun lamanya. Oleh karena itu, Pemda Maybrat mengambil suatu langkah yang baik agar mengembangkan kembali budaya yang ditinggalkan nenek moyang sejak dahulu kalah.

“Pendidikan adat ini sudah ada sejak nenek moyang dan sebelum masuknya Injil dan Pemerintah. Sehingga orang tua pada waktu itu lebih mengenal budaya. Dan pendidikan ini sangat bagus karena memperbaiki karakter, perilaku dan kehidupan seseorang terutama kaum muda. Sehingga awalnya perilaku seseorang tidak sesuai tatakrama yang baik dan benar serta tidak beretika, setelah mengikuti pendidikan ini, perilakunya berubah jauh lebih baik dari sebelumnya,” terang Jhoni Way.

Sementara itu, ketua Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Kabupaten Maybrat, Klemenz Howay mengapresiasi pendidikan adat ini karena membentuk karakter pemuda agar jauh lebih baik. Dirinya berjanji akan memberikan motivasi kepada pemuda Maybrat agar mengikuti pendidikan tersebut sehingga mengubah seluruh pola pikir menjadi jernih dan berkarakter baik.

Keunikan Budaya Maybarat Papua Barat

“Kami mengharapkan agar pendidikan ini terus berkelanjutan dan pemuda Maybrat dapat mengikutinya sehingga dapat mengubah karakter menjadi jauh lebih baik lagi. Intinya kami mendukung dan mengapresiasi seluruh pihak terutama pemerintah yang telah memfasilitasi pendidikan ini,” tutur Klemens.

Pendidikan adat atau yang disebut wion atau wofle ini dilaksanakan di Empat zona wilayah diantaranya zona I di Kumurkek berjumlah 14 Wuon tna, zona Ayawasi berjumlah 19 Wuon tna, zona Ayamaru berjumlah 9 Wuon tna, sementara zona Aitinyo berjumlah 32 Wuon tna.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Leave a comment