Matapapua – Tual : PT Pertamina melalui program corporate social responsibility (CSR) memberikan bantuan untuk pelesatrian teripang, yang merupakan salah satu hasil laut yang menjadi komoditas unggulan di kepulauan Kei. Berdasarkan sejarah yang pernah ada kepulauan kei dulunya adalah surga bagi biota laut ini. Permintaan teripang ini semakin lama semakin meningkat akan permintaannya, yang berdampak pada menurunnya populasi tripang yang ada di kepulauan Kei.
Dapat kita lihat bahwa siklus hidup tripang ini dapat dikatakan panjang, restocking akan biota laut ini harus dijaga mengingat keberlangsungan hidup dan kembang biak dari teripang itu sendiri. Saat ini, International Union for Conservation of Nature (IUCN) memasukkan teripang sebagai satwa yang terancam (endangered).
Pertamina peduli melalui program sosialnya memberikan bantuan kepada kelompok Salterai yang ada di kepulauan kei Tual. Bantuan yang diberikan berupa pembangunan hatchery untuk pembudidayaan dan habitat pembesaran di laut dengan berbasis kearifan lokal (SASI). SASI ini merupakan kearifan lokal dalam pengelolaan sumber daya alam (darat dan laut) yang sudah ada di Maluku sejak tahun 1840-an. Apabila telah dilakukan SASI di suatu areal, maka masyarakat tidak diperkenankan untuk mengambil organisme yang di SASI pada areal tersebut selama kurun waktu yang telah disepakati bersama.
Unit Manager Communication Relations & CSR PT Pertamina (Persero) Regional Papua Maluku, *Edi Mangun* mengungkapkan bahwa “Kelestarian dan keberlangsungan akan suatu organisme hidup merupakan tanggung jawab kita semua. Pengambilan dari sumber daya alam yang ada, harus diimbangi juga dengan kebijakan untuk mengembangbiakkan agar kelestarian dan keberlangsungan organisme tersebut tidak punah”. Selasa (26/1).
Selain kegiatan utama Pertamina dalam menjaga ketersediaan energi, Pertamina juga berkomitmen dalam melakukan kegiatan sosial dalam rangka pelestarian atau konservasi dan juga mendorong masyarakat untuk dapat meningkatkan kapasitas dirinya melalui program pemberdayaan masyarakat. Harapannya kedepan bantuan ini tidak hanya berbentuk konservasi dan pembudidayaan saja, akan tetapi bisa bergeser juga ke arah Ecotourism. Penggabungan konsep dari konservasi alam, pemberdayaan ekonomi dan pendidikan lingkungan, agar keberlangsungan program dapat dirasakan oleh banyak pihak yang ada, ujar Edi.
Kedepan perlu adanya perhatian khusus dari semua elemen masyarakat yang ada dan seluruh pihak pihak terkait untuk agar program ini dapat terwujud dan dapat menjadikan nilai tambah bagi masyarakat di kepulauan kei secara luas. Regenerasi pola pikir bersama untuk mengembangkan potensi potensial dari sumber daya alam yang ada, hingga pemanfaatan sumberdaya alam yang bijaksana.
Discussion about this post