Matapapua -Ambon : Berbicara peranan perempuan dalam menjaga lingkungan, di Dusun Air Manis, Negeri Laha, Kecamatan Teluk Ambon, Kota Ambon dapat kita temukan sosok tersebut. Sartini Wally namanya. Sosoknya tak hanya aktif di bidang lingkungan namun dirinya juga kader posyandu yang aktif di desanya. Wanita kelahiran Ambon, 44 tahun silam ini berdedikasi untuk lingkungan melalui pemberdayaan Bank Sampah Bumi Maluku lestari yang diketuainya. Sudah dua tahun berjalan dirinya berkomitmen bersama para pengurus bank sampah lainnya untuk terus menjaga lingkungan melalui jalannya sistem bank sampah.
Dusun Air Manis, Negeri Laha adalah dusun yang terletak di kawasan pesisir pantai. Hal tersebut membuat pantai di dusun ini kerap kali mendapat sampah kiriman. Selain itu jumlah tempat sampah juga memang sangat terbatas bahkan nayris tidak ada kecuali tempat sampah di masing-masing rumah. Negeri Laha dengan jumlah penduduk 1075 KK nyatanya belum memiliki tempat sampah sementara, sehingga warga juga cukup kesulitan mengelola sampahnya.
Tahun 2018 Sartini Wally yang akrab disapa Tini , bersama beberapa orang warga dusun Air Manis tergerak untuk mendirikan Bank Sampah di desanya. Hingga akhirnya terdapat 7 orang waga yang berhasil diajak menjadi nasabah saat awal dirintis. Menggerakkan warga bergabung menjadi nasabah bukanlah hal yang mudah. Lantaran warga masyarakat belum paham apa itu Bank Sampah.
Konsistensi dari kelompok dalam menjalankan sistem bank sampah kemudian membuat jumlah nasabah kian hari kian bertambah. Hingga akhirnya pada tahun 2020, CSR PT Pertamina DPPU Pattimura memberikan pendampingan kepada kelompok Bank Sampah Bumi Maluku Lestari yang Tini jalankan bersama pengurus lainnya.
“Dulu kami selalu berharap kelompok kami mendapat perhatian dari pihak Wali Kota Ambon, dan dinas-dinas terkait yang bisa melihat Bank Sampah Bumi Maluku Lestari sebagai kelompok masyarakat kecil yang menbangun bank sampah mulai dari nol, Alhmadulillah tahun 2020 ini harapan kami terwujud melalui pendampingan DPPU Pattimura,” ujar Tini, Rabu (11/11).
Kini kemajuan Bank Sampah Air Manis mulai terlihat sejak didampingi DPPU Pattimura, mulai dari peluasan dan penambahan nasabah, munculnya unit usaha di Bank Sampah dan juga mendapat pengakuan dari berbagai pihak.
Bank Sampah Bumi Maluku Lestari kini telah memiliki cabang bank sampah yang menjadi binaannya yaitu Bank Sampah Edukasi PAUD Darling yang ada di Negeri Laha dan Bank Sampah Hasoma Hatu yang ada di Negeri Hatu. Total nasabah bertambah 30 orang.
Baru-baru ini pada Oktober 2020, Baik Bank Sampah Bumi Maluku Lestari, Bank Sampah Edukasi PAUD Darling dan Bank Sampah Hasoma Hatu mendapatkan penghargaan dari Dinas Lingkungan Hidup yang diberikan lansung oleh ibu wakil gubernur Provinsi Maluku bertempat di Gedung PKK Kota Ambon. Penghargaan tersebut yaitu sebagai Bank Sampah yang berpatisiapasi aktif dalam pengelolaan sampah berbasis 3R.
Saat hari penimbangan, rata-rata jumlah sampah yang mampu disetorkan nasabah mencapai 500 Kg hingga 1 Ton, yang mana setiap pencairan tabungan sampah rupiah yang bisa dikantongi nasabah mulai dari Rp 500.000,00-Rp 2.000.000,00.
2020 januari hingga saat ini BS air manis sdh mengolah 3561,5 kg sampah plastik, kertas, dan logam menjadi kursi, meja, kerajinan tangan, tmpt sampah. Dari kegiatan tsb menghasilkan omset sekitar 3.253.000/bulan.
Semoga keberadaan Bank Sampah bisa memberikan dampak signifikan di bidang lingkungan juga menjadi sarana edukasi bagi warga masyarakat agar peduli pada lingkungan.
Sementara itu ditempat terpisah Unit Manager Communication, Relations, & CSR Marketing Operation Region VIII, Edi Mangun menyampaikan “harapannya dari Bank Sampah ini semakin meningkatkan kepeduliaan masyarakat disekitar dan agar dapat ikut melestarikan lingkungan. Bukan hanya itu saja namun manfaatnya pun dapat dirasakan langsung secara ekonomi dan juga dalam pembangunan lingkungan yang bersih, hijau dan sehat” tutup Edi.
Discussion about this post