Matapapua-Maybrat: Dalam rangka menyambut HUT Klasis Aitinyo Ke-1 pada tanggal 26 September 2023 dan bertepatan dengan Bulan Bina Keluarga pada bulan September, Badan Pekerja Klasis (BPK) Aitinyo bekerja sama dengan Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kabupaten Maybrat Provinsi Papua Barat Daya dan Puskesmas Aitinyo Barat serta Aitinyo Tengah memberikan pengobatan masal secara gratis, sosialisasi pencegahan stunting dan pemberian telur sebanyak 46 ram kepada warga Jemaat Klasis Aitinyo, Sabtu (16/9/2023).
Ketua Panitia Pelaksana, Lince Kambu, S.Tr.Keb mengatakan, selain kegiatan ini, namun akan dilakukan berbagai jenis kegiatan lainnya seperti kunjungan kasih terhadap para janda dan duda yang merupakan perintis pendiri Klasis Aitinyo akan dilaksanakan pada tanggal 22, lomba bermain musik tradisional yang akan dilaksanakan di Jitmau, jalan santai, lomba bersih lingkungan rumah dan gereja. Kegiatan ini akan memperoleh door prize dan berbagai jenis hadiah menarik lainnya
“Kami panitia bekerja sama dengan Dinas PPKB untuk memberikan sosialisasi terkait stunting ini karena sangat penting untuk segera mengatasi kasus tersebut. Dan hari ini 15 ibu hamil mendapat tablet tambah darah, 42 orang remaja puteri mendapat edukasi dan tablet tambah darah serta Vaksin umum sebanyak 400 orang. Dan yang hadir mengikuti kegiatan hari ini sebanyak 600 orang,” terang Lince Kambu.
Sementara itu, ketua Klasis Aitinyo, Pdt, A. Y. Suhuat Latumahena, S.Th mengatakan, melalui bulan bina keluarga dan HUT ke-1 Klasis Aitinyo ini, warga jemaat diberikan tubuh yang sehat dan jiwa yang sehat sehingga BPK bersama panitia melakukan kerja sama dengan DPPKB dan Puskesmas yang ada serta tenaga dokter spesialis kandungan dan penyakit dalam untuk memberikan pelayanan kesehatan secara gratis. Mengingat kesehatan sangat penting dan perlu diprioritaskan.
“Ada kata-kata bijak mengatakan bahwa didalam jiwa yang sehat terdapat tubuh yang sehat. Oleh karena itu, kami simpulkan bahwa warga jemaat dapat melaksanakan berbagai kegiatan dengan baik, apabila mereka juga sehat,” terang Latumahena.
Sementara itu, kepala Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kabupaten Maybrat, Nikanor Kocu, S.Kep mengatakan, kasus stunting merupakan isu nasional yang harus diperhatikan secara serius, sehingga Dinas yang dipimpinnya selalu berkilau dengan OPD terkait dan pihak gereja untuk mengatasi kasus tersebut. Meskipun kasus stunting di Maybrat sudah menurun, maka sosialisasi ini terus dilakukan agar masyarakat memahami dan menyadari untuk menjaga kesehatan terutama pada ibu hamil dan bayi balita.
“Kami dari Dinas PPKB terus memberikan sosialisasi terkait kasus stunting. Sehingga masyarakat bisa menjaga kesehatan dengan baik agar di Maybrat menjadi Nol Stunting,” tutur Nikanor
Kegiatan ini dihadiri dokter spesialis kandungan dan spesialis penyakit dalam merupakan anak asli Maybrat, warga jemaat, anak sekolah hingga berakhir dengan antusias.
Discussion about this post