Merauke,Matapapua.com - Ribuan masyarakat menyambut kedatangan Apolo Safanpo dan Paskalis Imadawa yang merupakan Gubernur dan Wakil Gubernur pertama Provinsi Papua Selatan di Bandar Udara Mopah Merauke, Selasa (4/3).
Setelah tiba di Bandara Mopah, Gubernur dan Wakil Gubernur pertama Papua Selatan itu langsung diarak menuju Lapangan Mandala guna acara syukuran yang diawali dengan doa lintas agama lima agama.
Wakil Gubernur Papua Selatan, Paskalis Imadawa dalam orasinya mengatakan kemenangan Apolo-Paskalis itu kemenangan yang mutlak, untuk itu masyarakat harus total tunduk kepada Apolo dan Imadawa, harus total pelayanannya.
"Kegaiatan hari ini adalah pesta rakyat, pesta kita Papua Selatan. Hari ini juga pesta para tim sukses dan orang-orang yang bersukacita, tapi juga sebuah pertemuan yang dinamakan reuni bersama, mari kita bawa ajang reuni ini untuk lima tahun kedepan,"kata Paskalis dalam orasinya.
Paskalis menekankan, pesta rakyat itu sebagai ajang rekonsiliasi. Mengapa rekonsiliasi karena pertandingan dan juga pergumulan sudah selesai. Untuk itu, ia mengajak semua bergandengan tangan membangun Papua Selatan.
Dari rekonsiliasi itu, kata Paskalis, tidak ada rentang, tidak ada benci, tidak ada balas jasa, tidak ada balas dendam, melainkan yang ada adalah sukacita dan bergandengan tangan untuk membangun Papua Selatan.
"Jadi, saudara-saudara sekalian jangan bermimpi bahwa Apolo-Paskalis akan memihak kepada yang mendukung dan yang memilih. Apolo-Pakalis akan netral dan menempatkan orang-orang sesuai dengan profesionalitas mereka,"ujarnya.
Mari bersinergi, mari bergandengan tangan, karena dalam kebersamaan, dalam perstauan, disitu ada pembangunan, disitu ada dinamika untuk bagaimana orang-orang kecil yang makannya tidak jelas satu hari tidak tau berapa kali.
"Kami sekarang dihadapkan dengan efisiensi anggaran yang mana ini adalah program pemerintah pusat, maka kami di provinsi juga belum bisa menentukan kemana harus kita jalan, dinas-dinas mana yang terpangkas anggarannya,"kata dia.
"Ada banyak hal-hal yang terpangkas akibat dari efisensi anggaran, maka bapak/ibu semua harus menyadari itu, maka kami tidak bisa berbuat banyak, kami harus mencari tau dulu kira-kira dari sektor-sektor mana yang dipangkas,"tegas Paskalis.
Terkait itu, Paskalis meminta kepada warga Papua Selatan jangan memaksa mereka tetapi memberikan waktu dan ruang untuk menyesuaikan dengan kebijakan-kebijakan pusat. Lantaran, tugas Gubernur dan Wakil Gubernur adalah tugas pembantuan, hanya membantu bagimana kebijakan pusat kepada masyarakat sampai di kabupaten, distrik dan dikampung-kampung.
"Untuk itu, saya minta dengan jiwa besar, dengan hati yang besar dengan lapang dada mari memberikan waktu kepada kita, memberikan kesempatan kepada kita,"ujarnya.
Paskalis menegaskan, masyarakat harus tau dana-dana mana yang dipotong, pembangunan mana yang dipending. Dalam kebersamaan, Provinsi Papua Selatan ini akan dibawa dengan baik kedepan.
Dia mengajak tokoh-tokoh adat, tokoh masyarakat, tokoh perempuan, tokoh pemuda, elit politik bersatu, bersinergi dan bergandengan tangan membawa Papua Selatan lebih baik kedepan.
Sementara itu, Gubernur Papua Selatan, Apolo Safanpo dalam orasinya ucapan terima kasihnya menjelaskan, sejarah mencatat bahwa sejak abad pertengahan, negeri tanah selatan Papua sudah dibangun secara tradisional oleh para leluhur, para orangtua, para pendahulu, para senior orang-orang asli Papua Selatan hingga hadirnya penjajah Belanda.
Pada 1902 Kota Merauke mulai dibangun dengan hadirnya pos-pos pemerintah Belanda. Kemudian, pada 1969 dengan lahirnya Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1969 tentang pembentukan provinsi otonomi Irian Barat dan kabupaten-kabupaten otonom di Provinsi Irian Barat dan terbentuklah Kabupaten Merauke.
Sejak itu, pembangunan sudah mulai dilaksanakan oleh para orangtua, para senior, para pendahulu dan para pemimpin dimasa lalu. Oleh karena itu, semua wajib mengucapkan syukur dan terima kasih kepada para leluhur, para pendahulu, para orangtua yang telah mengorbankan jiwa dan raganya untuk membangun kesejahteraan baik secara fisik maupun non fisik untuk mensejahterakan masyarakat diwilayah Selatan Papua.
Selanjutnya, pada 2022 melalui Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2022 tentang pembentukan daerah otonom baru Provinsi Papua Selatan.
"Wilayah kita telah ditetapkan menjadi provinsi yang baru. Pembangunan di negeri kita ibarat para penggarap kebun anggur, para pekerja di ladang yang mana pada masa sebelum kita hadir disini Tuhan telah mempercayakan kebun anggur ini kepada para leluhur kita, para orangtua kita sebelum kita ada disini,"kata Apolo disela-sela orasinya.
"Mereka telah bekerja, berkarya dan melayani untuk kesejahteraan masyarakat di Selatan Papua. Dimasa yang akan datang pada saat kita sudah tidak ada lagi, pekerjaan penggarapan dikebun anggur ini, pengabdian, pelayanan kepada orang-orang yang akan datang setelah kita tiada disini,"ujarnya lagi.
Kini, kata Apolo, Tuhan telah mempercayakan kebun anggur ini kepada semua. Oleh karena itu, mari memberikan yang terbaik, sumbangkan seluruh energi, tenaga, pikiran untuk mengabdi, berkarya dan melayani dalam pembangunan tanah Selatan Papua demi mensejahterakan masyarakat.
"Untuk itu, kami mengajak seluruh komponen masyarakat, tokoh adat, tokoh masyarakat, tokoh perempuan, tokoh pemuda dan seluruh lapisan masyarakat mari semua bersatu, mensyukuri berkat Tuhan, karunia Tuhan diatas negeri Selatan Papua,"kata dia.
"Mari kita bangun negeri ini, kita hantar masyarakat kita mencapai kemakmuran dan kesejahteraan yang dicita-citakan oleh leluhur dan oleh pra orangtua kita,"tambah Gubernur Apolo Safanpo.
