Matapapua – Sorong Selatan : Sebagai bentuk kesigapan dalam penanganan keadaan darurat PT Permata Putera Mandiri (PPM), anak usaha dari PT Austindo Nusantara Jaya Tbk (ANJ) yang berlokasi di Sorong Selatan menggelar latihan pengendalian keadaan darurat bersama Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (BASARNAS) yang diselenggarakan pada Kamis (27/10).
Tujuan dilaksanakan pelatihan tersebut adalah untuk memberikan pengetahuan serta kesadaraan terhadap insiden kecelakaan di lingkungan kerja dan memberikan pengetahuan mengenai tahapan/proses pengendalian insiden. Selain itu juga untuk meningkatkan kemampuan karyawan dalam penanggulangan keadaan darurat dan untuk melindungi bisnis perusahaan dari atau bahkan mengurangi potensi risiko yang mungkin terjadi.
Head of EHS ANJ Group, Indra Kurniawan, mengatakan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari latihan mengelola situasi darurat agar lebih terarah terutama di saat terjadi situasi emergency, sehingga dengan kesiapan dan kemampuan karyawan menghadapi situasi darurat diharapkan mampu mengembalikan kondisi operasional ke kondisi awal agar produksi dapat berjalan kembali dengan memperhatikan dampak secara lokal, regional dan nasional.
“Dalam latihan kali ini BASARNAS dilibatkan, karena jika sumber daya manusia dan peralatan yang tersedia di site terbatas dan dengan skenarionya adalah penyelamatan, maka latihan di fokuskan pada kondisi multi insiden yang meliputi pencarian, penyelamatan korban (water rescue dan jungle rescue) dan kejadian darurat yang bersifat keamanan serta alur komunikasi yang digunakan selama kedaruratan,” ujar Indra Kurniawan.
Seperti yang disampaikan oleh Afrisal Soelaiman, Instrukur SAR dari BASARNAS Sorong bahwa areal kerja Grup ANJ yang berada di Sorong Selatan dikelilingi hutan dan laut memang memerlukan adanya sinergitas antara Grup ANJ dan SAR untuk mempercepat waktu respon dalam mempercepat pertolongan terhadap masyarakat dan pekerjanya melalui pemberian teknik-teknik pencarian dan penyelamatan terhadap korban. Selain itu, BASARNAS juga memberikan pelatihan bagaimana mencari di hutan dan air menggunakan kompas dan GPS, serta kemampuan pengetahuan dalam penanganan medis dasar. Pelatihan-pelatian tersebut merupakan pembekalan yang diberikan agar dapat menjadi acuan dalam melakukan pertolongan dan penyelamatan dan ini sesuai dengan program pembinaan dari SAR.
Sementara untuk mengatasi gangguan keamanan Firdaus Alfredy Bertram, Regional Manager Security Region 3 Papua, mengungkapkan bahwa pelatihan yang baru pertama kali diadakan ini diharapkan dapat meningkatkan kesiapan personil keamanan dan BKO dalam melakukan pengendalian massa dan huru hara serta menguji implementasi SOP keamanan terkait pengendalian keadaan darurat, dengan melibatkan managemen PT G4S dalam melakukan pengendalian darurat secara langsung sebagai bahan perbaikan kedepannya.
Discussion about this post