Gedung Gereja GKI Sion Kambufatem Termegah Berhasil Diresmikan

Screenshot 20220421 1428092

Screenshot 20220421 1428092

Matapapua-Maybrat: Gubernur Papua Barat, Dominggus Mandacan didampingi Bupati Maybrat, Bernad Sagrim, Bupati Asmat, Elisa Kambu, Walikota Sorong, Lambert Jitmau, bersama Dandim 1809 Maybrat, Letkol Inf. Harry Ismail, Kapolres Maybrat, AKBP Gleen Rooi Molle, meresmikan dan menthabiskan gedung Gereja Kristen injili (GKI) Sion Kambufatem, Klasis Maybrat, Rabu (20/4/2022).

Gubernur Papua Barat, Dominggus Mandacan Menggunting Pita Peresmian Gedung Gereja GKI Sion Kambufatem Bakal Klasis Aitinyo

Gubernur Papua Barat Dominggus Mandacan memberikan apresiasi kepada ketua panitia serta seluruh jemaat GKI Sion Kambufatem atas kerja keras sehingga bisa mendirika rumah Tuhan yang megah ini. Dirinya menambahkan bahwa pemerintah pada prinsipnya tetap mendukung pembangunan rumah Tuhan.

“Pemerintah Provinsi Papua Barat pada prinsipnya membantu setiap proposal yang kami terima. Namun hingga saat ini banyak yang sudah kami kabulkan, banyak juga yang belum. Karena harus sesuaikan dengan kemampuan anggaran yang ada. Tapi yang belum kami kabulkan, akan tetap dikabulkan,” ungkap Mandacan.

Pada kesempatan ini, dirinya berpesan kepada warga Maybrat agar menjaga keamanan, ketertiban, kedamaian, dan toleransi bersama antar umat beragama. Karena itu merupakan modal utama yang perlu dirajut agar suatu pembangunan bisa dapat terwujud dengan baik.

Penthabisan Gedung Gereja GKI Sion Kambufatem

“Ini menjadi tanggungjawab kita semua, mulai dari pribadi kita, keluarga, lingkungan, Kabupaten dan Provinsi. Kita semua harus menjaga bagian ini supaya daerah ini tetap kondusif agar umat leluasa bisa bekerja demi keluarga dan juga membantu menolong sesama kita,”harap Gubernur.

Sementara itu, Ketua Sinode GKI se-tanah Papua, Pdt. Adrikus Mofu dalam sambutannya merasa bangga atas keberhasilan warga Jemaat Sion Kambufatem telah mendirikan rumah Tuhan yang megah, mewah dan kokoh ini.

Dirinya mengatakan, melalui keberhasilan ini, bulan Juni mendatang pada sidang sinode XVIII di Waropen, akan disahkan Bakal Klasis Aitinyo menjadi Klasis Defenitif.

“Pembangunan gedung gereja ini sangat luar biasa. Dan ini menunjukan keberhasilan dan kekompakan warga jemaat untuk membangun rumah Tuhan. Maka tidak salah, jika bulan Juni pada sidang Sinode di Waropen, tinggal saja ketuk palu dan sahkan Bakal Klasis Aitinyo menjadi Klasis Defenitif. Karena semangat warga jemaat sudah terbukti pada hari ini. Dan wajar Aitinyo menjadi Klasis Defenitif sehingga Maybrat menjadi Tiga Klasis,” ungkap Mofu.

Dirinya menwgaskan bahwa rumah ibadat yang baru diresmikan dan ditahbiskan ini menjadi sarana umat setempat untuk berdoa, memuliakan Tuhan dan bersukacita bersama serta berjumpa dengan Tuhan.

“Ini rumah Tuhan tempat kita beribadah, mata Tuhan, hati Tuhan, telinga Tuhan ada disini, mendengar keluh kesah kita, tetapi juga menerima puja dan puji kita kepadanya,” kata Andrikus.

Ketua Panitia Pembangunan, Kornelius Kambu, mengatakan bangunan gedung gereja ini hingga rampung diresmikan menghabiskan waktu Lima tahun lebih, dengan total dana senilai Empat belas Miliar Lima Puluh Juta Rupiah. Adapun sumber dana tersebut berasal dari dana hibah pemda Papua Barat melalui dana aspirasi DPRD Papua Barat, Pemda Maybrat, dan bentuk uluran spontan dari para pejabat, serta usaha warga jemaat setempat.

Intelektual Aitinyo ini memberikan apresiasi kepada Pemda Papua Barat, Pemda Maybrat, dan semua pihak yang telah berpartisipasi mensukseskan pembangunan gedung gereja tersebut, baik dukungan berupa financial, bahan bangunan, maupun dukungan doa.

“Kami tidak punya emas dan perak untuk membalas semua ini, hanya doa dari kami untuk Bapak Gubernur, Bapak Bupati Maybrat, seluruh pejabat, termasuk semua pihak yang turut memberikan uluran tangan dan dorongan untuk kami membangun gereja ini,” ujar Kornelius Kambu yang adalah ketua Bapera Kabupaten Maybrat itu.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Leave a comment