Film Romansa di Balik Pagar Akal Raih Penghargaan Film Ide Cerita Terbaik pada Malam Anugerah Festival Bulanan 2023

MATAPAPUA.COM – Film Romansa di Balik Pagar Akal meraih penghargaan sebagai Film Ide Cerita Terbaik pada Malam Anugerah Festival Film Bulanan (Fesbul) 2023 di JIExpo Kemayoran, Jakarta Utara, Sabtu (9/12/2023) malam.

Malam Anugerah merupakan acara puncak dari Fesbul 2023 setelah melewati berbagai tahapan seleksi, dimulai dari seleksi film pendek di sepuluh lokasi fokus (lokus) dari Sabang sampai Merauke.

Romansa Di Balik Pagar Akal yang diproduksi Hura Haru Film terpilih sebagai kategori Film Ide Cerita Terbaik, mengalahkan empat nominator dalam kategori yang sama. Empat nominator itu yakni, Sa Pu Nama Moses yang diproduksi East Sinema asal Papua; Panen yang diproduksi Miopi Pictures asal Berau; Setelah Kita Menangis yang diproduksi Musi Kreatif Indonesia asal Palembang, dan Pabaruak yang diproduksi Malayapura Films asal Batusangkar.

Kemudian, film Basri & Salma in A Never Ending Comedy yang diproduksi Hore Pictures asal Makassar meraih penghargaan dalam kategori Film Fiksi Terbaik. Sementara, film Facticity yang disutradari Iqbal serta diproduseri Javaniafilms.id dari Yogyakarta meraih penghargaan dalam kategori Film Audio Terbaik. Selain itu, film berjudul Pepadu yang diproduksi Ruang Tengah Creative asal Lombok menjadi Film Visual Terbaik.

Acara Malam Anugerah Fesbul 2023 dimeriahkan oleh penampilan D’Cinnamons, Iwa K, Komika Boa dan Cemen, serta penampilan para penari yang menarikan beberapa tarian daerah.

Malam Anugerah Festival Film Bulanan (Fesbul) 2023, Sabtu (9/12/2023).

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Uno dalam kata sambutannya memberikan apresiasi atas penyelenggaraan Fesbul di tahun kedua ini. Fesbul telah memberikan penghargaan kepada para sineas dari sabang sampai merauke.

“Hari ini kita apresiasi Festival Film Bulanan yang selama 2022 hingga 2023 telah mengkurasi lebih dari 1.500 film. Tahun 2023 ini Fesbul melakukan inovasi baru berupa malam anugerah, di mana semua nominator hadir untuk beberapa kategori,” kata Sandiaga.

Menurutnya, kualitas perfilman di Indonesia semakin meningkat. Sandiaga melanjutkan, Fesbul merupakan sebuah demokratisasi di bidang perfilman Tanah Air agar dunia perfilman dapat menjangkau hingga ke pelosok.

Sandiaga berharap, industri perfilman di Indonesia sebagai bagian dari membangun bangsa dan sebagai industri yang dapat menciptakan lapangan kerja.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Leave a comment