Merauke, Matapapua.com-Tahapan Pilkada Serentak 2024 sudah berlangsung dan situasi politik di Kabupaten Merauke, Provinsi Papua Selatan mulai ramai dengan berbagai kampanye negatif meskipun KPU belum menetapkan jadwal kampanye secara resmi.
Kampanye negatif biasanya dilakukan dengan melihat dan mencari kekurangan lawan politik untuk mempengaruhi masyarakat dalam memberikan dukungan. Hal ini yang dialami bakal calon Bupati Merauke Hendrikus Mahuze yang diisukan oleh orang-orang yang tidak bertanggung jawab bahwa dirinya bukan orang asli Merauke.
Bahkan beliau diisukan anak angkat yang menggunakan Marga Mahuze untuk maju bertarung sebagai bakal calon Bupati Merauke periode 2024-2029 yang berlangsung November 2024 mendatang.
Bakal calon Bupati Merauke Hendrikus Mahuze dengan tenang dan sabar. Dalam sambutannya pada peresmian rumah perjuangan di Kurik, Selasa (16/7) mengatakan bahwa isu tersebut adalah isu murahan masyarakat tidak perlu percaya.
“Itu hal biasa bagian dari dinamika politik, lawan politik pasti mencari segala cara untuk menjatuhkan saya, namun di kesempatan ini saya mau sampaikan bahwa saya adalah anak asli dari suku Marind, marga saya asli dari orang tua saya, bukan marga pemberian dari orang,” ujar Hendrikus
Pada kesempatan ini juga, bakal calon Bupati Merauke Hendrikus Mahuze memperkenalkan keluarganya dari salor kampung yang hadir dalam peresmian rumah perjuangan tersebut sebagai bukti bahwa dirinya bukan seperti isu yang beredar.
“Bisa tanya langsung keluarga saya, dusun saya ada di Kampung Koa, dusun Dekanis, Distrik Animha, saya lahir besar di Kampung Kumbe. Tidak semua orang Marind itu berkulit hitam, karena orang tua kita dulu kawin campur dengan suku lain sehingga ada Marind yang kulitnya cerah dan rambutnya tidak terlalu keriting, tapi saya pastikan darah saya adalah darah Marind,” tambah dia.
Discussion about this post