Matapapua,Sorong – Insiden pengusiran dan pengancaman terhadap beberapa jurnalis di Sorong disesalkan oleh Komandan Lantamal XIV / Sorong Laksamana TNI Deny Prasetyo.
Danlantamal XIV / Sorong dalam keterangan pers dihadapan sejumlah wartawan dari berbagai media di Sorong, menegaskan bahwa dirinya selalu memberikan penekanan kepada seluruh anggotanya untuk bersikap humanis, Jumat (12/7/24).
Apalagi rekan – rekan jurnalis selama ini, telah banyak membantu TNI AL melalui pemberitaan yang membuat Lantamal XIV / Sorong memiliki nilai positif dari pimpinan.
“Saya ucapkan terima kasih atas bantuan rekan – rekan media yang telah banyak me-report kegiatan kami sebagai bagian dari unsur TNI AL yang bertugas di Sorong. Menurut kami pemberitaan yang dimuat oleh rekan – rekan media sangat membangun dan memberi warna untuk keberadaan kami dalam menjalankan tugas – tugas di Sorong,” ujar Deny Prasetyo
Diakui oleh Deny Prasetyo bahwa wartawan dan TNI sama – sama bertugas di lapangan, sehingga terkadang bisa saja terjadi sesuatu kesalahpahaman.
“Seperti kemarin tanggal 9 Juni 2024 ada kejadian antara Anggota kami yang bertugas di pos penjagaan dengan rekan – rekan wartawan. Dimana ada tindakan yang dilakukan oleh Anggota kami yang mungkin perilakunya tidak sopan kepada rekan – rekan wartawan,” tutur Danlantamal.
Deny Prasetyo sebagai Komandan menegaskan selama ini, telah memberikan beberapa poin penekanan agar anggotanya berperilaku humanis terutama kepada teman wartawan dan masyarakat. Meski demikian sebagai Komandan dirinya dengan berbesar hati menyampaikan permohonan maaf kepada seluruh rekan – rekan wartawan di Sorong.
“Sebagai komandan saya minta maaf ya, karena terkadang mereka (Anggota, red) disebabkan oleh tugas sehingga kadangkala tidak bisa mengontrol emosi. Saya sudah memberi teguran kepada anggota yang bersangkutan. Saya berharap teman yang mengalami insiden tersebut bisa pula memberi maaf,” ucap Danlantamal.
Deny Prastyo berharap peristiwa ini, bisa menjadi bahan pembelajaran, sehingga dalam tidak terjadi lagi insiden di waktu mendatang.
Danlantamal XIV / Sorong saat ditanya usai memberi pernyataan pers menyampaikan sangat terbuka untuk menyediakan waktu buat bisa bertemu langsung dengan rekan – rekan wartawan yang mendapatkan tindakan arogansi dari anggotanya.
“Saya bersedia menyediakan waktu buat teman – teman yang tidak bisa hadir, kita bisa cari waktu yang tepat, mungkin tidak bisa pagi ini, mungkin bisa sore hari ini, kita bisa bertemu,” tutur Danlantamal.
Ditegaskan oleh Danlantamal bahwa insiden intimidasi kepada rekan – rekan wartawan oleh Anggotanya ke depan tidak terulang kembali, sebab wartawan adalah rekan dan sahabat.
“Wartawan itukan rekan kita, sahabat kita, karena sama – sama menjalankan tugas di lapangan. Kita semua sama sebagai orang lapangan, jadi kita memang harus dekat dengan rekan – rekan wartawan dan media,” kata Danlantamal XIV menegaskan.
Dalam pemberitaan sebelumnya, peristiwa pengusiran dan tindakan intimidasi kepada beberapa rekan – rekan wartawan terjadi di Lantamal XIV pada Selasa (9/7/2024).
Namun sebelum mendapat penjelasan resmi dari Markas Lantamal XIV, rombongan wartawan diusir disertai dengan ancaman oleh oknum tentara berseragam preman.
Sikap oknum Anggota TNI AL itu tentu saja dinilai sebagai bentuk tindakan arogansi. Kejadian itu terjadi di Jalan Bubara, Kelurahan Klaligi, Kota Sorong, Papua Barat Daya.
Berbagai reaksi dan kecaman atas peristiwa disampaikan oleh Komite Keselamatan Jurnalis (KKJ), Ikatan Jurnalistik Televisi Indonesia (IJTI), Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) , Forum Jurnalis Perempuan Indonesia (FJPI) dan Komnas Perempuan.
Organisasi pers pada dasarnya menekankan agar Komandan Danlantamal menindak tegas oknum Anggotanya, sebab tindakan pengusiran, intimidasi dan pengancaman yang dilakukan kepada beberapa rekan jurnalis yang mana ada dua diantaranya jurnalis perempuan.
Namun dirinya menyadari bahwa wartawan dan Anggota TNI inikan pada dasarnya sama – sama bertugas di lapangan, sehingga bisa saja sering terjadi kesalahpahaman. menyampaikan permohonan maaf atas sikap arogansi anak buahnya.
Discussion about this post