Matapapua – Salawati : Bertempat di ruang Wayag (3/12), Kantor Bupati Kabupaten Raja Ampat, diadakan pertemuan tatap muka antara Pemda Kabupaten Raja Ampat dengan Perwakilan Satuan Kerja Khusus Minyak dan Gas (SKK Migas) wilayah Papua & Maluku (Pamalu) bersama Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) Wilayah Kerja (WK) migas Salawati.
Kunjungan kerja kelembagaan yang dilakukan tidak hanya bertujuan untuk silahturahmi Kepala Perwakilan SKK Migas Pamalu dan jajarannya bersama operator WK migas Salawati, Petrogas Island Ltd (PIL), namun juga untuk mendengarkan masukan masukan dari pemerintah daerah Kabupaten Raja Ampat guna dukungan kelancaran operasional hulu migas yang potensi eksplorasi dan eksploitasinya masih tetap ada dimana depan.
Dibuka oleh Bupati Raja Ampat, Abdul Faris Umlati, dengan ucapan selamat datang kepada Kepala Perwakilan SKK Migas Pamalu, Subagyo dan General Manager PIL, Afar Mbai, acara tersebut juga dihadiri oleh Sekda Kab. Raja Ampat, Yusuf salim, beserta para asisten Sekda, dan lebih dari 10 pimpinan OPD Kab. Raja Ampat.
Hadir mendampingi Kepala Perwakilan SKK Migas Pamalu, Kepala Departemen Operasi dan Humas berserta staf, sedangkan bersama PIL turut hadir Manager Public Relation, legal dan Administrasi.
Dalam pembukaannya, Bupati Raja Ampat selain menyampaikan selamat datang kepada rombongan, juga menyampaikan bahwa kedatangan rombongan SKK Migas-KKKS sebenarnya sudah lama dinanti-nantikan, serta menyambut niat dan maksud baik yang akan disampaikan.
Sementara itu, Kepala Perwakilan Pamalu dalam sambutannya merasa bangga diberikan waktu dan merasa diterima dengan baik sebagai pejabat baru sejak Mei 2021.
“Target yang dimintakan pemerintah kepada SKK Migas pada
tahun 2030 untuk dapat memproduksikan minyak hingga 1juta Barel minyak setiap harinya dan 12 miliar kaki kubik gas perhari, merupakan tantangan yang harus dihadapi, sehingga secara jangka panjang nantinya Petrogas akan mempersiapkan dukungan kegiatan2 untuk mencapai hal tersebut, dengan tentunya terus mendapatkan dukungan kelancaran operasionalnya dari pemerintah daerah Kab. Raja Ampat”, jelas Subagyo menjelaskan dalam pembukaannya.
Dalam kunjungan kelembagaan SKK Migas, juga memberikan waktu kepada General Manager Petronas sebagai Operator WK Salawati, untuk dapat memberikan informasi terkini kegiatan PIL yang daerah operasionalnya juga termasuk Kab. Raja Ampat.
“Seperti diketahui, pada tanggal 22 April 2020, Petrogas Island baru menjadi operator WK Salawati, saat ini petrogas tengah mencoba mengevaluasi kelayakan keselamatan kerja pada fasilitas-fasilitas produksi yang membutuhkan pemutahiran agar sesuai dengan peraturan yang ada”, ungkap Afar GM PIL.
“Selain itu petrogas masih terus mengevaluasi potensi cadangan dibawah permukaan yang mungkin ditemukan dilokasi lokasi baru, sehingga diharapkan bisa menambahkan produksi, yang saat ini produksinya terus menurun sesuai kondisi alamiahnya.
Melanjutkan acara pertemuan, Sekda Kab. Raja Amat, Yusuf Salim, yang menjadi moderator diskusi, mempersilahkan pimpinan-pimpinan OPD untuk memberikan masukan dan solusi untuk mendukung kegiatan industri hulu migas tetap bisa terlaksana di wilayah administrasi Kab. Raja Ampat, sehingga bisa tetap membawa Kabupaten yang dikenal sebagai Kabupaten para Raja-Raja, bisa tetap menjadi kabupaten penghasil migas.
Pada akhir acara, Bupati Raja Ampat dan Kepala Perwakilan SKK Migas saling bertukar cendramata. Diserahkan plakat berbentuk lumba lumba yang sebagai simbol Raja Ampat, dan plakat berbentuk miniatur pompa angguk yang terbuat dari pahatan kayu eboni asal Tanimbar, sebagai simbol kelangsungan kegiatan operasional hulu migas.
Discussion about this post