Matapapua – Balikpapan : PT Pertamina Hulu Mahakam (PHM), bagian dari Subholding Upstream Pertamina Regional Kalimantan, menerima kunjungan Deputi Operasi SKK Migas ke salah satu program Corporate Social Responsibility (CSR) Perusahaan, yaitu program pengembangan masyarakat Petani Maju 4.0.
Kegiatan dilakukan disela rangkaian kunjungan kerja Deputi Operasi SKK Migas, Julius Wiratno, beserta jajaran ke Terminal Senipah (SPS). Bersama General Manager Zona 8, Krisna, Julius mengunjungi lokasi program Petani Maju 4.0 di Pendopo Tani Baanjung, Kelurahan Handil Baru Darat.
Rombongan disambut dengan tarian anak khas daerah dan seduhan teh Bunga sepatu & teh Bunga Telang. Asnawi selaku pengelola Pendopo Tani Baanjung menjelaskan minuman tersebut merupakan minuman selamat datang khas Baanjung yang merupakan hasil produksi penerapan metode Pertakultur pertanian dalam Program Petani Maju 4.0.
Pada sambutannya, Krisna menjelaskan bahwa Pertakultur merupakan inovasi sosial melalui pengelolaan pertanian ramah lingkungan dengan penerapan permanen agrikultur (permakultur) sederhana dan berprinsip pada kearifan lokal, hasil kolaborasi masyarakat, pemerintah dan PHM. Inovasi ini mengantarkan PHM dalam memperoleh penghargaan Proper Emas dari Kementrian Lingkungan Hidup tahun 2021.
“Melalui 6 prinsip pengelolaan Pertakultur, yaitu: menyehatkan alam, seni menata lahan, daur ulang limbah, perluasan manfaat, kebermanfaatan bersama, serta mandiri dan berkelanjutan, Petani Maju 4.0 telah mendorong perubahan sosial pada pola pertanian yang ramah lingkungan dan peningkatan pendapatan melalui pelibatan wanita dan pemuda dalam pertanian,” imbuh Krisna, Sabtu (21/05).
Pada kunjungan tersebut juga diperkenalkan produk-produk Petani Maju 4.0 seperti dekomposer & pupuk organik cair biotasuke dan produk-produk olahan pangan dari hasil tani yang dikelola oleh Kelompok Wanita Tani. Rombongan juga diajak berkeliling area Baanjung, memetik buah, menebar benih ikan, dan menanam 50 pohon buah.
Selain itu Pertamina Hulu Mahakam juga menyerahkan bantuan untuk fasilitasi penerbitan izin Kementerian Pertanian untuk produk Biotasuke, pembangunan P4S dan serah terima bantuan Alsintan (Alat Mesin Pertanian) berupa mulsa media tanam, mesin pencacah serta hand traktor.
Julius menyampaikan, SKK Migas mengapresiasi berbagai inovasi dan pencapaian program Petani Maju 4.0. Hal ini membuktikan bahwa industri hulu migas tidak hanya melaksanakan kegiatan eksplorasi dan produksi migas namun juga menciptakan multiplier effect terhadap pengembangan masyarakat dan lingkungan sekitar wilayah operasi.
Discussion about this post