Matapapua – Sorong : Guna memantau dan mengawasi kinerja perusahaan PT Pertamina (Persero) dikawasan Indonesia Timur khususnya ditanah Papua, Komisaris Utama PT Pertamina (Persero), Basuki Tjahaja Purnama (BTP) melakukan kunjungan kerja ke Sorong, BTP sapaan akrab Basuki Tjahaja Purnama melakukan diskusi di DPPU Bandara Domine Eduard Osok Sorong bersama jajaran Pertamina Patra Niaga Sub Holding Commercial and Trading Regional Papua Maluku.
Dalam arahan Basuki Tjahaja Purnama menyebutkan pemerintah melalui Kementerian BUMN memberi sejumlah amanat besar bagi PT Pertamina (Persero) untuk mampu mendistribusikan minyak dan LPG kepada masyarakat secara proporsional, sebagai jawaban atas pemenuhan kebutuhan minyak dan gas LPG tersebut.
Berkenaan dengan tugas pelayanan distribusi Minyak dan gas LPG kata BTP, jajaran manageman Pertamina harus mempertimbangkan berbagai faktor, sehingga distribusi produk Pertamina dapat dilakukan secara adil dan merata, sebagai contoh dalam pendirian Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) yang harus dilakukan dengan bijak, termasuk pemasaran produk Pertamina non subsidi keseluruh SPBU di wilayah Regional Papua Maluku.
” Saya yakin di Papua ini akan semakin maju dengan mudahnya akses pelayanan Minyak dan Gas LPG, makanya kita harus siapkan dulu ini, makanya program kami One Village One Outlet (OVOO) kita dorong, saya mau buka Pertashop dimana-mana, dari Pertashop nanti kita dorong menjadi SPBU, ada LPG, ada tempat berhenti Rest Area” terang Basuki Tjahaja Purnama, Selasa (26/10).
BTP juga menyebutkan, antrean yang terjadi di SPBU, disebabkan karena konsumen mengantre produk Minyak subsidi, lebih jauh Basuki Tjahaja Purnama juga mengatakan selain berbisnis, Pertamina juga dituntut untuk mengedepankan pelayanan kepada masyarakat.
Sementara itu, Executive General Manager Pertamina Patra Niaga Sub Holding Commercial and Trading Regional Papua Maluku, Yoyok Wahyu Maniadi menerangkan pelayanan yang dilakukan untuk 4 Provinsi untuk 7,4 juta jiwa, penyaluran BBM pertahunnya 2.06 juta kilo liter, Kerosene 292 kilo liter pertahun, penyaluran LPG Non Subsidi 9,7 MT pertahun, dan Avtur 157 ribu kilo liter pertahun dengan revenue bisnis Rp15 Trilyun pertahunnya.
” Kami diberi amanat untuk mendistribusikan BBM dan Gas LPG untuk 4 Provinsi, yakni di Papua, Papua Barat, Maluku dan Maluku Utara, penyaluran pertahunnya untuk BBM 2.06 juta kiloliter, Kerosene 292 ribu kiloliter, LPG subsidi 9.7 ribu MT, dan Avtur 157 ribu kiloliter” ungkap Yoyok Wahyu Maniadi.
” Dalam pelayanan BBM dan gas ini, infrastruktur yang tersedia 20 Fuel Terminal, 1 Jobber, 12 DPPU tersebar di Papua dan Maluku, dimana 347 SPBU dapat dijangkau dengan moda transportasi darat, 153 SPBU dijangkau dengan Multimoda Air, dan 19 SPBU dapat dijangkau dengan Multimoda Udara” tambah Yoyok.
Lebih lanjut kata Yoyok Wahyu Maniadi untuk menjangkau pelanggan BBM Pertamina, dan memudahkan distribusi BBM dilakukan pengembangan Pertashop dengan target 2022 sebanyak 221 outlet Pertashop, 129 outlet Pertashop telah beroperasi, dan 106 outlet Pertashop sedang dalam proses.
” Total rencana operasional 235 outlet Pertashop, untuk pengembangan Pertashop wilayah Papua mencapai 76% sehingga ditargetkan kedepan pelayanan BBM akan semakin optimal” lanjut Yoyok Wahyu Maniadi.
Edi Mangun, Area Manager Communication Relation and CSR Pertamina Patra Niaga Sub Holding Commercial and Trading Regional Papua Maluku mengatakan kehadiran Komisaris Utama PT Pertamina (Persero), Basuki Tjahaja Purnama lebih pada pemantauan kinerja operasiona perusahaan dalam kegiatan supply hingga distribusi, dan memberikan solusi terhadap hambatan yang ditemukan terkait tugas pokok Pertamina sebagai BUMN yang diberikan penugasan oleh Negara untuk mendistribusikan Energi sampai ke pelosok negeri.
Dalam kunjungan Komisaris Utama PT Pertamina (Persero) Basuki Tjahaja Purnama ke Sorong tersebut juga dihadiri Robert Yoppy Kardinal, anggota DPR RI Dapil Papua Barat, yang turut berdiskusi bersama manageman Pertamina dalam rangka menemukan solusi bijak penanganan distribusi BBM dan LPG ditanah Papua.
Discussion about this post