Matapapua – Maybrat : Menjelang akhir masa tugas Kepala daerah Kabupaten Maybrat, sejumlah nama bakal calon penjabat Bupati telah diusulkan oleh DPRD Kabupaten Maybrat dan pemerintah Provinsi Papua Barat guna ditetapkan sebagai penjabat Bupati Maybrat dimasa transisi diakhir masa jabatan Bupati Maybrat, Bernard Sagrim dan Wakil Bupati, Markus Jitmau ditanggal 22 Agustus 2022 akan datang, namun ditengah usulan Calon Penjabat Bupati Maybrat, termasuk mengangkat kembali pemberitaan lawas berkaitan dengan kasus hukum yang telah diputuskan bebas murni oleh Mahkamah Agung, sehingga hal ini dapat menimbulkan citra buruk terhadap calon penjabat Bupati yang diusulkan.
Otis Howay, Barisan Pemuda Pengawal Nusantara secara tegas menyatakan agar persoalan lama yang telah diputus bebas murni oleh pengadilan tersebut dihentikan, sebab kata Otis pemberitaan yang disampaikan tersebut telah membuat gaduh sehingga dikhawatirkan terjadi gesekan antara masyarakat.
” Ini momen politik penjabat Bupati Maybrat saat ini, ada oknum yang merasa adanya saingan, sebab ada yang diusulkan oleh DPRD Kabupaten Maybrat juga yang diusulkan oleh penjabat Gubernur Papua Barat” tegas Otis Howay.
Lebih lanjut, Otis menyebutkan, calon penjabat Bupati Maybrat yang diusulkan merupakan putra-putri terbaik Papua termasuk dari Maybrat sehingga sudah sepantasnya untuk didukung.
” Calon penjabat Bupati Maybrat yang diusulkan ini semua yang terbaik, jadi sudah sepantasnya kita sebagai masyarakat mendukung, siapapun figur yang nantinya ditetapkan itulah yang terbaik” lanjut Otis Howay yang menyayangkan adanya isu kasus lama Johni Way yang sengaja dihembuskan saat ini.
Yulianus Way, Intelektual Maybrat menegaskan agar masyarakat tidak terpengaruh dengan isu yang sengaja dibangun untuk menimbulkan kegaduhan, menurut Yulianus Way, sosok Johni Way yang memiliki segudang prestasi di birokrasi merupakan bukti nyata Johni Way layak apabila nanti dipercaya sebagai penjabat Bupati Maybrat.
“Kapasitas Johni Way sudah sangat siap untuk menjadi careteker Bupati Maybrat, semua yang diusulkan adalah yang terbaik, sehingga siapapun yang diusulkan merupakan figur layak menjadi penjabat Bupati Maybrat, jangan sampai isu-isu yang dihembuskan akan menimbulkan pergolakan dan gesekan ditengah masyarakat” tegas Yulianus Way.
Yance Salambauw, Penasihat Hukum Johni Way menegaskan berdasarkan hasil putusan kasasi di Mahkamah Agung telah diputus bebas murni, sebab tidak terbukti sah atas dakwaan Jaksa Penuntut Umum (JPU) Kejaksaan Tinggi Papua terkait dugaan kasus korupsi, oleh karena Johni Way bebas murni maka yang bersangkutan statusnya sama dengan warga lainnya yang belum pernah tersangkut kasus hukum.
” Persoalan hukum yang saat itu didakwakan kepada saudara Johni Way terbukti pada persidangan ditingkat pengadilan negeri sampai dengan putusan mahkamah agung pada tingkat kasasi ditahun 2011 bahwa yang bersangkutan tidak terbukti secara sah dan meyakinkan melakukan tindak pidana sebagaimana didakwakan oleh jaksa penuntut umum dari kejaksaan tinggi Papua oleh karenanya pengadilan memutuskan bahwa yang bersangkutan bebas murni, karena yang bersangkutan bebas murni maka persoalan itu sudah memiliki status hukum, yang bersangkutan merupakan orang bebas sama seperti kita yang belum tersangkut hukum” tegas Yance Salambauw.
” Saya mengamati dan menduga hal ini sebagai suatu pergolakan yang timbul karena situasi politik terkini, terkait dengan pencalonan penjabat Bupati Maybrat yang saat ini masih terproses di kementerian dalam negeri” tambah Johni Way.
Johni Way yang sedang dicalonkan sebagai Penjabat Bupati Maybrat ini juga diusulkan oleh penjabat Gubernur Papua Barat dan menunggu tembusan ketetapan dari Kementerian Dalam Negeri, Johni Way yang kini menduduki jabatan Sekretaris Daerah Maybrat ini tercatat pernah mendudukan jabatan sebagai Kepala Dinas Kehutanan, Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP) Papua, Penjabat Bupati Lani Jaya, dan Sekretaris Daerah Kabupaten Maybrat.
