MATA PAPUA, Kuta, Bali – PT Gag Nikel menegaskan komitmennya untuk menjaga kelestarian lingkungan di sekitar lokasi tambang melalui penerapan teknologi modern. Perusahaan yang beroperasi di Pulau Gag, Distrik Waigeo Barat, Kepulauan Raja Ampat ini menekankan prinsip keberlanjutan dan kesejahteraan masyarakat setempat dalam setiap aktivitas pertambangan.
Komitmen tersebut disampaikan oleh Officer Manager Sorong PT Gag Nikel, Rudy S. Sumual, dalam acara Media Gathering yang digelar di Kuta, Bali, pada Sabtu (1/2/2025). Rudy menjelaskan bahwa operasional PT Gag Nikel telah memenuhi regulasi pemerintah, termasuk Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL) berdasarkan Keputusan Menteri Lingkungan Hidup RI No. 02.15.05 Tahun 2014 dan SK.1244/MENLHK/SETJEN/PLA.4/12/2022. Selain itu, perusahaan juga memiliki Izin Pinjam Pakai Kawasan Hutan melalui Keputusan Kepala BKPM atas nama Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan No. 19/1/IPPKH/PMA/2015, dengan regulasi lanjutan hingga tahun 2025.
Sebagai bagian dari tanggung jawab lingkungan, PT Gag Nikel telah melaksanakan berbagai program konservasi. Hingga Desember 2024, perusahaan berhasil mereklamasi 131,42 hektare lahan dengan penanaman lebih dari 350.000 pohon, termasuk 70.000 pohon endemik. Rehabilitasi Daerah Aliran Sungai (DAS) juga telah mencapai 231,1 hektare dari target 666,6 hektare. Sejak 2022, perusahaan menanam 2.480 pohon mangrove dan 482 pohon sagu untuk menjaga ekosistem pesisir.
Program konservasi lainnya mencakup pengendalian erosi dan sedimentasi dengan metode cocomesh dan hydroseeding, serta transplantasi terumbu karang seluas 300 m² yang dilakukan bekerja sama dengan Politeknik Kelautan dan Perikanan Sorong. Selain itu, PT Gag Nikel melaksanakan pelepasliaran burung yang dilindungi dan penanaman 5.000 tanaman buah untuk menjaga keanekaragaman hayati.
PT Gag Nikel juga aktif dalam konservasi Penyu Sisik (Eretmochelys imbricata), yang tergolong Critically Endangered menurut IUCN Red List. Pulau Gag menjadi lokasi bertelur spesies tersebut, dan perusahaan telah mengedukasi masyarakat untuk beralih dari konsumsi dan perdagangan telur penyu. Upaya konservasi ini mencakup pembuatan bak penetasan semi-alami, patroli sarang bertelur, dan sosialisasi pentingnya perlindungan penyu kepada masyarakat.
Selain menjaga lingkungan, PT Gag Nikel berkomitmen pada pemberdayaan masyarakat lokal. Warga setempat dilibatkan dalam berbagai aspek operasional tambang, terutama dalam kegiatan reklamasi dan pengelolaan sumber daya alam, guna memberikan manfaat ekonomi serta peningkatan kapasitas bagi masyarakat Pulau Gag dan sekitarnya.
Dengan penerapan teknologi modern dan inovasi berkelanjutan, PT Gag Nikel menunjukkan bahwa industri pertambangan dapat sejalan dengan upaya pelestarian lingkungan dan pemberdayaan masyarakat. Perusahaan berharap pendekatan ini dapat menjaga keindahan alam Pulau Gag dan kawasan Raja Ampat untuk generasi mendatang.