Matapapua – Sorong : Sebagai kelanjutan dari rangkaian kegiatan pelatihan peningkatan taraf hidup (livelihood) yang sudah dilakukan ditahun 2021 ini, Politeknik Kelautan dan Perikanan Sorong kembali menggelar serangkaian kegiatan yang dilaksanakan di Kampung Siribau dan Kampung Konda, Kabupaten Sorong Selatan.
Dijelaskan Handayani, Ketua Tim Pengabdian Masyarakat (PM) Politeknik Kelautan dan Perikanan Sorong mengatakan pelatihan ini bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui pemanfaatan ekosistem mangrove dan gambut. Selain itu, kegiatan ini juga menjadi bagian dari upaya mitigasi perubahan iklim dan perlindungan ekosistem mangrove berkelanjutan.
” Upaya mitigasi perubahan iklim dan perlindungan ekosistem mangrove berkelanjutanmelalui peningkatan ketahanan pangan masyarakat dan sekaligus pelestarian ekosistem mangrove dan gambut yang sangat penting dalam upaya pengurangan emisi karbon” terang Handayani, Rabu (10/11).
Ditambahkan Handayani, pelatihan yang dilaksanakan berupa pelatihan pembuatan bubu kepiting bakau dan jaring ikan dengan melibatkan masyarakat lokal yang tinggal disekitar wilayah pesisir mangrove. Tidak hanya itu, edukasi kepada masyarakat mengenai pentingnya ekosistem mangrove dan gambut juga dilakukan untuk meningkatkan kesadaran pelestarian lingkungan hidup.
” Melalui pelatihan pembuatan alat tangkap ini diharapkan dapat mengembangkan keterampilan masyarakat dalam pemanfaatan sumber daya alam di ekosistem mangrove sehingga meningkatkan partisipasi masyarakat untuk mendukung upaya pelestarian mangrove dan sekaligus memperoleh manfaat ekonomi dan lingkungan dari ekosistem tersebut” tambah Handayani.
Rangkaian pelatihan ini dilaksanakan terutama dengan pertimbangan adanya ekosistem mangrove yang perannya sangat penting di Kampung Siribau dan Konda. Selain itu, melimpahnya stok udang, ikan dan kepiting pada ekosistem mangrove disekitar dua kampung tersebut juga dapat menjadi peluang bagi masyarakat setempat untuk meningkatkan taraf hidup mereka sekaligus menjaga kelestarian ekosistem mangrove dan gambut di sekitarnya.
“Kami sangat mendorong upaya peningkatan kesejahteraan masyarakat nelayan dan pesisir di Sorong Selatan dengan pelatihan peningkatan kapasitas yang mendukung mata pencaharian masyarakat, agar ada upaya terukur dan nyata. Karena ini juga perlu untuk meningkatkan pemahaman masyarakat terkait pemanfaatan ekosistem mangrove dan mengelola potensi ekosistem mangrove secara bijak dan berkelanjutan,” ucap Handayani.
Dengan melatih warga dari Siribau dan Konda diharapkan dapat mempertahankan mata pencaharian masyarakat kampung nelayan di Sorong Selatan yang merupakan nelayan tradisional, dengan hasil tangkapan utamanya adalah kepiting bakau, ikan dan udang, dimana hasil tangkapan dijual di desa tetangga maupun ke luar distrik tergantung volume hasil tangkapan. Harga jual hasil tangkapan cukup menjanjikan, kepiting Rp. 25.000,-/ ikat, udang Rp. 25.000-Rp. 40.000,-/ tumpuk sedangkan ikan Rp. 30.000.-/ ikat.
Pelatihan peningkatan taraf hidup ini berlangsung sejak Februari 2021, diawali dari kampung Remu Selatan, Kladufu, dan Klawasi, kota Sorong serta di Kabupaten Sorong sebanyak 2 kampung yakni Kampung Maibo dan Kampung Teluk Dore, kemudian Politeknik Kelautan dan Perikanan Sorong melakukan kegiatan pelatihan yang sama di Kampung Siribau, Distrik Teminabuan, dan Kampung Konda, Distrik Konda, Kabupaten Sorong Selatan, Papua Barat.
Discussion about this post