Pasca Kesepakatan 2 Ketum DPP, Mungkinkah Golkar Mengusung AFU dan Figur Kader Golkar pada Pilkada Raja Ampat?

IMG 20200627 WA0011

IMG 20200627 WA0011

Matapapua – Raja Ampat : Sejumlah nama figur calon Bupati dan Calon Wakil Bupati Raja Ampat masih bermunculan, sebab hingga hari ini, partai politik belum menentukan sikap dukungan terhadap calon Bupati dan Calon Wakil Bupati untuk diusung pada Pemilu Kepala Daerah tahun 2020.

Dua Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat, yakni Partai Demokrat, Harimurti Yudhoyono dan Partai Golkar, Airlangga Hartarto dipekan ini juga dikabarkan telah berjumpa untuk membangun kerjasama memenangkan Pemilu Kepala Daerah, baik ditingkat Provinsi maupun di Kabupaten dan Kota di Indonesia, sehingga tentu pertemuan ini akan menjadi pertanda sejumlah daerah akan mengusung perpaduan kuning dan biru.

Ketua PLT DPD Partai Golkar Kabupaten Raja Ampat, Roni Dimara membenarkan informasi tersebut, menurut Roni Dimara, jika pimpinan DPP telah menyatakan demikian maka besar kemungkinan Partai Demokrat dan Golkar di Raja Ampat akan berpasangan, namun tetap memperhatikan koalisi dari partai politik pengusung lainnya, namun yang jelas dari 270 penyelenggaraan Pilkada, 33 penyelenggaraan Pilkada didaerah kemungkinan besar akan terjadi koalisi antara Demokrat dan Golkar.

” Kalau pertemuan antara Ketua Umum DPP, baik Demokrat dalam hal ini Agus Yudhoyono dan Golkar yakni Airlangga Hartarto memang betul, karena dan dari 270 Pilkada, ada 33 penyelenggaraan Pilkada didaerah yang telah disepakati akan berkoalisi, untuk daerah mana itu yang belum kita ketahui, tapi yang jelas jika DPP menyatakan demikian maka kita didaerah harus tegak lurus dengan keputusan atau ketetapan DPP” ujar Roni Dimara, Jum’at (26/6).

“Kalau untuk Pilkada Raja Ampat, juga kita belum tahu apakah termasuk kedalam 33 daerah yang menjadi kesepakatan atau tidak, bisa jadi Raja Ampat masuk sebagai satu dari 33 daerah yang telah disepakati DPP agar dapat berkoalisi, dan yang jelas Golkar bukan partai kecil, pastinya semua langkah akan kami pergunakan untuk dapat menentukan sikap pada Pilkada, tapi bagaimanapun Demokrat partai pemenang, dan Golkar akan siap berkoalisi, paling tidak kader Golkar dipilih sebagai Calon Wakil Bupati Raja Ampat pada Pilkada ini” lanjut Roni Dimara.

Kendati telah ada signalmen ditingkat DPP akan ada koalisi antara Partai Demokrat dan Golkar, namun seluruh simpatisan tidak terprovokasi hingga nanti rekomendasi dari DPP Partai Golkar memutuskan untuk mengusung Calon Bupati dan Calon Wakil Bupati Raja Ampat untuk masa jabatan 5 tahun kedepan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Leave a comment